Kasus DBD di Kota Kupang Menurun, Teknologi Wolbachia Second Mulai Berdampak
Kupang,libasmalaka.com– Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Kupang menunjukkan tren penurunan yang signifikan. Meskipun masih tercatat beberapa kasus, namun intensitasnya sudah tidak separah tahun-tahun sebelumnya.
“Memang benar, kasus DBD masih ada, tetapi tidak separah tahun lalu, Ini menunjukkan bahwa upaya pencegahan yang kita lakukan mulai menunjukkan hasil.” Hal ini dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang drg. Retnowati M.Kes melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Ngurah Surnawa yang ditemui media ini di sela-sela kegiatan Kantor DPRD Kota Kupang pada Senin (23/12/2024)
Salah satu upaya pencegahan yang dianggap efektif adalah penerapan teknologi Wolbachia Second. Teknologi ini telah diperluas ke kecamatan, terlebih Kecamatan Kelapa Lima, setelah sebelumnya berhasil diterapkan di beberapa wilayah di Kota Kupang.
“Penerapan teknologi Wolbachia Second terbukti efektif dalam menekan populasi nyamuk Aedes aegypti yang menjadi vektor penyakit DBD,”
Ngurah Surnawa menambahkan “Teknologi ini bekerja Cara kerja Wolbachia adalah dengan mengganggu reproduksi nyamuk Aedes aegypti, sehingga virus dengue tidak dapat berkembang dan ditularkan ke manusia.”
Selain teknologi Wolbachia Second, penerapan 3M Plus juga menjadi kunci utama dalam pencegahan DBD. “3M Plus, yaitu menguras, menutup, dan mengubur tempat penampungan air, serta membersihkan lingkungan sekitar, harus terus dilakukan oleh seluruh masyarakat,” tegas Ngurah Surnawa .
Dengan perluasan wilayah penerapan teknologi Wolbachia Second dan kebersihan lingkungan yang terus dijaga, diharapkan kasus DBD di Kota Kupang dapat terus menurun dan masyarakat dapat terbebas dari ancaman penyakit ini.
Anand