25 Desember 2024

Bupati Simon Ingatkan Filosofi Pemakaian Destar Malaka 

0
Spread the love

libasmalaka.com- Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH, MH mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk selalu menghayati nilai adat dan budaya yang dianutnya. Nilai adat dan budaya itu diterjemahkan melalui simbol-simbol yang dikenakan seseorang sesuai status sosial yang disandangnya.

Ketika berbicara di depan masyarakat di Desa Motaain, Kecamatan Malaka Barat, Selasa, 28 Maret 2023, Bupati Simon Nahak menyentil pemakaian destar (Ulu Hetin) pada kepala seseorang.

“Destar atau Ulu Hetin itu merupakan simbol status atau kedudukan seseorang dalam hidup bermasyarakat. Destar itu menjadi penunjuk agar seseorang dikenal secara baik,” kata Bupati Malaka yang dikenal dengan program Sakti tersebut.

Orang nomor satu di Malaka ini mengutarakan, sejak lahir hingga saat ini pemakaian destar itu tidak berubah, jika dalam sebuah kegiatan ritual adat.

“Destar atau Ulu Hetin yang dikenakan hanya berubah pada bentuk ikatannya. Jikalau masyarakat biasa atau setingkat Fukun sebagai pemangku adat ikatan destarnya berbeda dengan seorang raja,” kata Bupati SN.

Lebih lanjut, Doktor Hukum Pidana alumnus Universitas Brawijaya Malang ini menjelaskan, untuk Fukun atau Pemangku Adat, ikatan destar berbentuk kupu-kupu. Sedangkan untuk Raja ikatan destarnya berbentuk tanduk kerbau.

“Ikatan berbentuk kupu-kupu itu melambangkan satu kumpulan besar, dengan latar belakang yang beragam. Kupu-kupu itu biasanya hanya terbang rendah. Maknanya supaya bisa menghimpun warganya yang beraneka ragam,”

“Sementara ikatan destar berbentuk tanduk kerbau itu melambangkan suatu keagungan, kemegahan, kemuliaan dan sebuah kekuatan yang sangat besar, untuk membuat keputusan-keputusan yang penting, otentik dan fundamental serta mengikat warganya,” jelas Bupati Malaka asal Kecamatan Wewiku ini.

Bupati Malaka yang salah satu program kerjanya menitikberatkan perhatian pada budaya dan adat istiadat, meminta agar filosofi ini terus dihidupkan.

“Mari kita semua pertahankan filosofi dan nilai bijak ini sehingga terus lestari di tengah masyarakat, hingga generasi mendatang,” tutup Bupati Malaka.

Sumber : kominfomalaka

About Post Author

Tinggalkan Balasan