Aksi Nyata 4 hari Rangkaian Peringatan HPSN 2023 Wawai Waste Foundation
Lamsel, libasmalaka.com – Dalang rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang diperingati pada 21 Februari merupakan sebuah konstelasi perjalanan panjang sistem pengelolaan sampah.
Bukan hanya fokus ke pengelolaan sampah terintegrasi saja, namun dapat memberikan dampak yang lebih besar terhadap lingkungan dan ekosistem kehidupan global yaitu pengendalian perubahan iklim melalui penurunan emisi gas rumah kaca dari sektor limbah.
Deni Andika Pratama selaku Executive Director Wawai Waste mengatakan, Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional tahun 2023 ini, Wawai Waste Foundation mengadakan beberapa rangkaian aksi nyata di Kabupaten Lampung Selatan dan Bandar Lampung.
Adapun rangkaian kegiatan HPSN 2023 Wawai Waste Foundation, Pertama pada Selasa, 21 Februari 2023 Aksi Bersih-bersih Desa Bumi Daya Bersama Pemdes Bumi Daya dan Pemerintahan Kecamatan Palas.
Kedua pada hari Rabu, 22 Februari 2023 – Sosialisasi Pembentukan Bank Sampah Unit Dusun Semarang Desa Bumi Daya
– Pemberdayaan Anak SDN 2 Sukaratu membuat Ecobrick.
Lalu ketiga, pada hari Kamis, 23 Februari 2023 Aksi Bersih Pantai Payang Panjang, Sukaraja, Bandar Lampung dan keempat Edukasi Lingkungan dan Pembuatan Ecobrick Sekolah Qur’an Indonesia.
Dia menjelaskan, menurutnya, penetapan Hari Peduli Sampah Nasional merupakan pengingat akan kenangan kelam tragedi longsornya gunungan sampah di TPA Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, pada 21 Februari 2005.
Dimana kata dia, pengelolaan sampah saat ini mampu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia sekaligus manifestasi dari salah satu prinsip pengelolaan sampah berkelanjutan, yaitu waste to resource melalui cara kerja ekonomi sirkular dan sampah menjadi sumber energi.
“KLHK mengungkapkan HPSN 2023 harus menjadi babak baru pengelolaan sampah di Indonesia menuju Zero Waste, Zero Emission dengan mengusung tema “Tuntas Kelola Sampah Untuk Kesejahteraan Masyarakat”,” jelasnya.
Kemudian kata dia, Peringatan HPSN dimulai dari permasalahan sampah di TPA, oleh karena itu mari para stakeholder dari lingkupan terkecil skala RT/RW wujudkan bijak kelola sampah dari sumber dengan cara :
1. Buat aturan pemilahan sampah di warga dan lakukan pengomposan.
Pilah sampah menjadi 3 jenis:
– Organik
– Non organik daur ulang
– Residu
Untuk organik buat pengomposan dan teknologi pengelolaan sampah organik lainnya
Dengan pengelolaan sampah organik di skala RT/RW kita akan mengurangi 50-60% sampah organik.
2. Buat bank sampah skala RT/RW dan kerjasama dengan mitra daur ulang atau BSI terdekat akan mengurangi sampah 10-20%.
3. Kirim sampah residu (yang tdk bisa dikompos dan didaur ulang) ke TPA dengan memilih jasa pengangkutan sampah yang bertanggung jawab. Bila poin 1 & 2 telah dilakukan, *hanya* 30% sampah yang dikirim ke TPA. Artinya kita bisa menuntaskan sekitar 70% sampah. Ini membuat usia TPA lebih panjang, minim resiko, dan minim masalah.
Mari melakukan perubahan. Mari #BijakKelolaSampah.
Selamat memperingati #HariPeduliSampahNasional dengan kepedulian yang nyata dan bermakna secara berkelanjutan. (Red)