Bupati Malaka Bangga, Masyarakat Semakin Sadar Lestarikan Budaya
Bupati Malaka Dr. Simon Nahak, SH.,MH, mengungkapkan rasa bangga dan apresiasi yang sangat tinggi kepada warganya yang dari waktu ke waktu semakin menyadari akan arti pentingnya budaya dalam kehidupannya.
“Saya merasa bangga karena sejak memimpin kabupaten ini, Saya melihat dan mencermati kehidupan warga di bidang budaya menunjukkan grafik yang lumayan tinggi. Budaya yang adalah identitas seseorang semakin mendapat tempat yang sesungguhnya,” demikian dikatakan Bupati Simon Nahak saat menghadiri pemahkotaan Rumah Adat Suku Kiik Nanamon, Be Tema Be Rai di Desa Kateri, Kecamatan Malaka Tengah, Selasa, 15 November 2022.
Bupati Malaka yang juga Dosen Hukum Internasional Universitas Warmadewa Denpasar ini, di hadapan warga suku yang hadir melanjutkan, salah satu program yang diusung dalam kepemimpinannya bersama Wakil Bupati Kim Taolin yakni Adat Istiadat dan Budaya.
“Program ini pun mendapat respons yang cukup positif dengan adanya kegiatan-kegiatan budaya yang semakin marak di daerah-daerah. Ini yang mesti dipertahankan dan harus menjadi martabat bagi warga dalam kehidupannya,” kata orang nomor satu di Malaka ini.
Kalimat klasik yang masih ampuh diungkapkan, masih menurut Bupati yang berprofesi lawyer ini yakni budaya harus dipertahankan dan dilestarikan.
“Di mana-mana dalam rangkaian kegiatan adat dan budaya, Saya selalu menyerukan untuk menjaga, mempertahankan dan melestarikan budaya. Karena kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi,” tegas pengagum Sang Proklamator Bung Karno ini.
Bagaimana cara melestarikan budaya seperti pemahkotaan rumah adat, Bupati asal Desa Weulun, Kecamatan Wewiku ini meminta kepada seluruh warga suku yang hadir untuk menuliskan sejarah yang benar kepada anak cucu, untuk senantiasa dikenang dan tetap dijadikan sejarah.
“Silsilah rumah adat bersama leluhur harus ditulis secara benar dan rapi, sehingga menjadi catatan yang tetap dipegang anak cucu secara turun temurun,” harap Bupati Malaka yang hobi meronggeng ini.
Di akhir sambutannya, Bupati Malaka menghimbau bahwa sesuai manfaat atau fungsinya rumah adat harus menjadi pemersatu suku atau warga yang bernaung di dalamnya. Fungsi persatuan ini harus dikedepankan, karena akan membawa kekuatan dan persaudaraan yang tak berkesudahan.
Bupati Malaka yang didampingi Staf Ahli Bupati Aleks Seran, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Malaka Albertus Bria, Kasat Pol PP Daniel Bria, Kabag Kesra Setda Malaka Irene Maria Taolin, Kabid PIKP Diskominfo Malaka Herri Klau turut menyaksikan rangkaian acara pemahkotaan rumah adat tersebut.
Puncak pemahkotaan rumah adat itu yakni prosesi memasuki rumah adat dengan segala kekayaan dan warisan leluhur yang ditinggalkan.
Sumber : diskominfomalaka