22 Desember 2024

Dede Farhan Aulawi Jadi Narsum Motivasi di Korbinmas Baharkam Mabes Polri

0
Spread the love

Jakarta.libasmalaka.com- Setiap manusia terlahir secara fitrah dimana kadang – kadang memiliki semangat kerja yang tinggi, dan kadang – kadang juga semangat itu turun. Hal tersebut tentu sangat manusiawi, sebagaimana idiom bidang SDM yang mengatakan ‘To Err is Human’. Namun demikian secara institusi tentu berharap semua anggotanya agar selalu semangat agar mencapai kinerja yang maksimal. Disinilah peran ‘motivasi’ agar bisa mengontrol serta membangun semangat dari dalam diri sendiri saat kinerja dan semangat menurun, sebab yang paling tahu semangat itu sedang naik atau turun adalah dirinya sendiri.

“ Motivator yang baik adalah diri kita sendiri. Jangan jangan mengandalkan motivasi dari orang lain, sebab kalau mengandalkan orang lain kita akan memiliki ketergantungan pada orang lain, ada biayanya, dan butuh waktu. Sementara itu yang paling tapi kondisi psikologis tentu diri kita sendiri, dan idealnya begitu semangat kerja menurun maka otomotis diri sendiri yang memotivasi agar semangat kerja tumbuh kembali “, ujar Dede Farhan Aulawi saat menjadi narasumber di Korbinmas baharkam Polri.

Hal tersebut ia sampaikan dalam kegiatan Peningkatan Kemampuan Personil dengan tema ‘Membangun Motivasi Kerja di Lingkungan Korbinmas Baharkam Polri “ yang berlangsung pada hari Selasa (20/9) di Hotel Diraja Jalan Tendean Jakarta Selatan. Dede yang selama ini memang dikenal sebagai motivator di berbagai instansi Pemerintah dan swasta ini nampak begitu piawai dalam memaparkan materi sehingga mudah dicerna dan dipahami oleh peserta.

Menurutnya, kita akan sulit untuk bisa memotivasi orang lain kalau diri kita sendiri tidak termotivasi. Padahal salah satu tugas korbinmas adalah mampu memberikan penjelasan, mendorong dan memotivasi masyarakat agar turut serta dalam mewujudkan kamtibmas yang kondusif. Anggota Polri harus bisa menjadi penggerak revolusi mental dan pelopor tertib sosial di ruang publik. Untuk bisa memotivasi orang lain juga tidak cukup hanya dengan kata – kata saja, melainkan juga harus bisa memberikan contoh dengan penuh keteladanan.

“ Apalagi karakteristik masyarakat saat ini juga relatif lebih kritis dari masyarakat sebelumnya. Mereka akan mencermati setiap apa yang kita sampaikan, logik atau tidak logik. Bisa diterima atupun tidak. Disinilah tantangan tugas masa – masa yang akan datang menuntut setiap insan bhayangkara harus kaya dengan literasi, banyak membaca dan belajar agar memahami apa yang diharapkan oleh masyarakat. Kita akan mengalami kesulitan untuk memberikan eksplanasi dan diseminasi informasi pada publik, jika kita jarang membaca. Oleh karena itu, jika ingin menjadi anggota Polri yang baik harus memiliki keinginan kuat untuk membaca, semangat dalam bekerja dan ikhlas dalam mengabdi. Begitupun dengan kemahiran dalam melakukan ‘komunikasi persuasif’ agar mampu meyakinkan publik terkait dengan apa yang kita harapkan dalam mewujudkan kamtibmas yang kondusif tadi “, pungkas Dede dalam paparan singkatnya.(*)

Ananda Budiman

About Post Author

Tinggalkan Balasan