Welia” Minuman Khas dari olahan Tebu Rai Malaka yang terlupakan.
libasmalaka.com-Tanaman Tebu dalam bahasa setempat Tohu, dahulu adalah tanaman andalan di Rai Malaka, hampir semua masyarakat menanam tebu baik di kebun maupun di pekarangan rumah atau di pinggiran kampung untuk diambil sarinya dan diolah secara tradisional menjadi gula. menurut cerita berbagai sumber bahwa pada tahun 70 an ada pabrik gula dari tebu tanah Malaka
Seiring dengan jalannya waktu dan perkembangan industri moderen saat ini, maka, banyak terdapat pabrik pabrik gula, dengan proses pengolahan serba moderen, maka banyak petani dan masyarakat mulai melupakan tanaman tebu (Tohu) atau dikenal dengan Saccharun Officianarum Linn
Berdasarkan sejarah Tebu di Indonesia, bahwa asal tanaman tebu yang tumbuh di Indonesia. Tebu ditemukan pada 8000 sebelum masehi. Tanaman tebu mulai menyebar ke Indonesia, Filipina, dan India pada 6000 sebelum masehi.
Berdasarkan hasil diskusi ringan dengan Pa Ato sekaligus pemilik usaha Rumah makan DevWay dan Salon Devway yang dikelola sang Istri, di bilangan Desa Laran Wehali Kota Betun Kabupaten Malaka, pada Minggu 10 Juli 2022, menuturkan bahwa Ia berusaha membangkitkan kembali Tanaman Tebu Malaka yang dilupakan.
Pada tahun 2021 yang lalu mencoba mengumpulkan kembali semua tanaman tanaman tebu yang tersisa, yang ada pekarangan dan kebun masyarakat dengan membelinya satu pohon dengan kisaran 2.500 rupiah sampai dengan 3000 rupiah.
Dari kumpulan bibit tebu,ditanami kembali di lahan seluas kurang lebih 2 hektar di kisaran Desa Angkaes Kecamatan Weliman Kabupaten Malaka
Memanfaatkan Ilmu dan pengalaman yang diperolehnya semenjak mudah, pernah berlalang buana ke berbagai Negara sebagai seorang Kapten Kapal laut, Pa Ato yang kerap di sapa Wayan, Putra Kelahiran Atambua, blasteran dari Ayah asal Bali dan Ibu asal Malaka, mencoba menerapkan ilmu dan pengalaman yang didapat untuk bersama membangun Malaka dengan caranya sendiri. Diawali merintis usaha Rumah Makan, Salon Kecantikan yang diberi nama DevWay, merupakan paduan nama dari Istri dan namanya sendiri.
Kedua usahanya, berlokasi di Laran Wehali, Kecamatan Malaka Tengah Kabupaten Malaka. sayur, buah buahan dan sebagian kebutuhan Rumah makan, adalah hasil yang diambil dari hasil budidayanya sendiri. Sedangkan, tenaga kerja untuk mendukung usaha baik rumah makan, Salon kecantikan dan juga usaha pengolahan minuman Welia, menyerap tenaga dari Putra dan Putri Rai Malaka.
Hasil olahan dari tebu dari kebun, menjadi aneka makanan dan Minuman tradisional khas Malaka, yang dinamainya sendiri bersama Istri “Welia” atau air penghangat cerita dan Penambah keakraban.
Diketahui bahwa minuman yang diolah dengan bahan dasar Sari Tebu akan menghasilkan aneka makanan yang lezat dan berbagai minuman yang enak untuk dinikmati. Minuman olahan tangan Pa Ato adalah sari tebu diolah menjadi Molase yang.menjadi bahan dasar pembuatan makanan seperti kecap,manisan dan lainnya.
Molase yang dihasilkan diolah kembali menjadi minuman khas Welia, dengan rasa dan aromanya setara minuman Rum dan minuman yang bermerek seperti Bokardi, Jack Daniel,. Captain Morgan atau Jamaikan Rum, kalau di Australia terkenal dengan Bandaberg Rum.
Bagi penikmat pecinta dan pengoleksi minuman khas, tentu akan memburu untuk mencoba minuman khas, sekedar koleksi pribadi dari sebuah daerah yang di kunjungi, Ke Jepang tentu akan membawa Sake, Ke NTT akan ingat Sopia, namun ke Malaka jangan lupa mampir di rumah makan DewWay untuk sedikit mencicipi nikmat olahan makanan dari tangan Nona Malaka dan khusus penikmat minuman khas jangan lupa ada Welia dibawah pulang sekedar cindramata dari Malaka.(ok/Ed)