Dr Nando Seran : Mahasiswa Harus Jadi Agen Meredam Konflik Di Masyarakat Dalam Menghadapi Pemilu
libasmalaka.com- Mahasiswa harus berperan menjadi agen perubahan dalam meredam konflik ditengah masyarakat terutama dalam menghadapi hajatan politik nasional pemilu dan pilkada serentak tahun 2024 termasuk Pemilihan Kepala Desa Serentak 2022 yang digelar akhir tahun ini.
Memasuki tahun politik tidak boleh ada kekacauan tetapi perlu ada kedamaian ditengah masyarakat . Jangan buat keonaran dalam situasi politik . Perbedaan itu boleh karena hal tersebut merupakan hak dan pilihan masing-masing. Jangan karena berbeda kita berkelahi.
Orang Malaka jangan berkelahi karena berbeda pilihan.
Dalam konteks itu seorang mahasiswa harus berperan sebagai agen perubahan untuk menciptakan kedamaian agar tidak tercipta konflik yang merugikan semua pihak.
Permintaan itu disampaikan Kepala Badan (Kaban) Kesbangpol Kabupaten Malaka, Dr. Yohanes Bernando Seran, SH, M.Hum saat menyampaikan Kuliah Terbuka dihadapan Dosen dan Mahasiswa STISIP Fajar Timur di Kampus Haitimuk-Malaka- Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kamis ( 21/4-2021).
Dr. Nando mengatakan kehadirannya di dunia kampus merupakan implementasi dari
Program Kesbangpol Kabupaten Malaka, sesuai Instruksi Mendagri untuk melakukan pembinaan politik di kampus-kampus, Parpol dan Ormas-Ormas di lingkup Pemkab Malaka dalam rangka pemilu dan pilkada serentak 2024 termasuk Pilkades serentak tahun 2022
Dalam konteks diatas kata Dr Nando, mahasiswa harus diberi pencerahan dan pemahaman yang benar agar bisa menjadi agen perubahan di masyarakat.
” Tujuan politik bukan menciptakan musuh tetapi kesejahteraan masyarakat .
Untuk itu kita semua harus bisa menjaga keamanan dan ketertiban selama pemilu, pemilukada 2024 dan pilkades serentak Malaka 2021″, bebernya.
” Walau berbeda pendapat tetapi tetap satu. Tidak boleh ciptakan konflik yang merugikan masyarakat banyak”,
” Khususnya dalam pelaksanaan Pilkades, dihimbau kepada seluruh komponen masyarakat agar mengambil peran seperti gereja , adat dan pemerintah setempat ( tri logi 3 tungku harus dibangun)” .
” Kita himbau kepada semua komponen masyarakat untuk bersinergy mengedukasi rakyat. Tugas kita harus berbuat baik. Kita bisa larut tetapi tidak terhanyut. Kita boleh bergaul dengan pencuri tetapi tidak boleh mencuri”
“Saling caci maki, tindakan anarkis, harus dihindari karena itu bukan cerminan peradaban kita”
Menjawab pertanyaan para dosen dan mahasiswa dalam sesi diskusi terkait maraknya informasi hoax di media Sosial, Dr Nando mengingatkan supaya semua pihak harus bijak menggunakan medsos.
” Informasi hoax yang disebarkan melalui media sosial yang berisi ujaran kebencian dan fitnah bisa dibawa ke ranah hukum sehingga kita semua berkewajiban untuk menangkal informasi hoax dengan tidak membuat dan menyebarkannya di medsos karena bisa terjerat Pidana dan ITE” (Bagas/Ed)