Program Pacul Tanah Rakyat Malaka Sudah Lampaui Target
Malaka. libasmalak.com-Program pacul tanah rakyat yang diusung Bupati Malaka, Stefanus Bria Seran yang dikemas melalui program RPM pada tahun 2019 sudah melampaui target yang ditetapkan sebesar 2. 500 ha.
Program yang dieksekusi melalui dinas TPHP Kabupaten Malaka itu terhitung dari Jumat (15/11-2019) sudah melampaui target yang ditetapkan dalam tahun ini.
Dinas tetap melanjutkan program pacul tanah itu hingga musim penghujan tiba tahun ini.
Kadis TPHP Malaka Ir.Yustinus Nahak, M.Si ketika dikonfirmasi wartawan, Jumat (15/11) membenarkan pencapaian target dalam program pacul tanah rakyat itu.
” Saya bangga dengan program olah lahan gratis yang dicanangkan Bapak bupati SBS. Hari ini hasil olah kita sudah mencapai 2.518, 62 ha dari target 2.500 ha. Sudah melebihi target”.
“Ini berarti minimal tahun 2019 sudah ada 2.518 petani memiliki kebun siap tanam untuk MT I tahun 2019”.
“Meskipun sudah mencapai target tetapi kita tetap melakukan pengolahan hingga turun hujan. Jadi masyarakat yg lahannya belum sempat diolah, segera siapkan dengan baik agar ketika operator datang olah tidak mengalami penundaan”.
“Kita berharap masyarakat memanfaatkan program ini dengan baik demi meningkatkan kesejahteraan dalam rumah tangga”.
Maria Ade, warga desa Bakiruk – Kecamatan Malaka Tengah mengatakan sangat berterimakasih kepada Pemda Malaka karena melalui program RPM tanahnya dapat dipacul secara gratis.
” Terima kasih sekali kepada ama Bupati SBS, karena traktor sudah datang bajak lahan saya dengan gratis. Kalau bapak bupati tidak kasi turun traktor, tidak mungkin saya ada kebun karena saya tidak ada anak, sehingga tidak ada yang bisa olah lahan kebun untuk saya. Saya akan tanam jagung dan ubi, dan kalau bisa tiap tahun traktor datang pacul”.
Hal senada disampaikan Olicentidorus Warga desa Fahiluka .
“Saya berterima kasih kepada bapak bupati SBS karena telah mengirimkan traktor kepada kami dan lahan saya sudah dipacul dan sudah jadi kebun. Dulu belum ada traktor SBS ini, kami mau balik tanah kami harus bayar mahal, program ini tepat sekali dan kalau bisa tetap dilanjutkan terus”(bagas)