26 Desember 2024

Pinta Perbaikan Jalan, Ratusan Masyarakat Tanjungan Tutup Portal Jalan Katibung Raya

Spread the love

Lamsel LAMPUNG, www.libasmalaka.com.- Ratusan Masarakat Desa Tanjungan menutup jalan dengan Pemortalan Cor beton di tengah jalan, Uniknya unjuk rasa yang dilakukan ratusan masyarakat tampak ibu-ibu turut ikuti aksi tersebut. Minggu (29/9/2019).

Pasalnya aksi tersebut dilakukan masyarakat setempat merasa resah dan tidak nyaman, dengan adanya kerusakan jalan yang sudah parah.

“Bahwa kami masyarakat Desa Tanjungan merasa resah dan tidak nyaman, dengan kerusakan jalan yang sudah sangat parah sekali, Puluhan tahun Jalan penghubung antar Kecamatan  hingga kini belum tersentuh perbaikan,” Ujar Emak-emak saat berorasi di tengah jalan dekat Kantor Desa Tanjungan.

Ada tiga desa mengeluhkan jalan rusak yang menurutnya jika datang hujan kebanjiran seperti kolam ikan lele,

“Pas panas debu yang melanda, tiga desa diantara nya Desa Tanjungan, Desa Tanjung Agung, Desa Tanjung Ratu, apa lagi jalan di depan kantor camat Katibung,” Ujarnya lagi

Hal tersebut membuat masyarakat menilai upaya Pemkab Lampung Selatan, lambat untuk melakukan perbaikan jalan.

Padahal, jalan poros tersebut dikabarkan akan diperbaiki oleh Pemkab setempat Di tahun 2019. dengan anggaran yang dialokasikan sebesar Rp.5 miliar. Hal itu juga diperjelas saat Musrenbang Kecamatan katibung di Desa Pardasuka beberapa waktu lalu.

M.Ali, (54) warga Desa Tanjungan mengaku sangat prihatin dengan kondisi ruas jalan poros Kecamatan, yang kondisinya sangat memperhatinkan dan hingga kini belum ada langkah perbaikan dari pemerintah.

“Tidak jarang mobil ambles dan patah as. Bahkan, ada yang alami kecelakaan. Ini seharusnya menjadi perhatian khusus bagi Pemkab setempat, Apalagi Kecamatan katibung merupakan lumbung pengusaha batu, sebenar nya kecamatan Katibung ini terkaya tambang segala tambang, akan tetapi termiskin di Lampung Selatan,” Katanya.

Menurut ibu Isnila yang turut berunjuk rasa menuturkan, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan, terkesan lambat dalam penanganan perbaikan jalan tersebut.

“Katanya mau di perbaiki. tapi sudah di penghujung tahun belum juga  ada tanda-tanda akan diperbaiki. Maka kami masyarakat Tanjungan mengambil Inisiatif untuk bergotong royong guna menutup jalan ini, tuntutan kami masyarakat agar jalan poros ini, di Rigit beton baru kami buka portal ini, karna di Katibung mobil kendaraan perusahaan batu yang membuat hancur jalan ini, tapi perusahaan tersebut tidak pernah akan memperbaiki jalan ini, mereka hanya mengambil ke untungan nya saja, kami masarakat yang terkena dampaknya, Debu dan licin Ucap Ibu Isnila.

Sementara itu warga lainya, Maryam dan Nur Asih, mengaku bosan setiap hari harus menikmati debu tebal yang berasal dari jalan rusak tepat depan rumahnya. Bahkan, ia kerap menimbun jalan tepat bagian yang berlubang.

“Kami setiap hari harus menikmati debu yang tebal dari jalan rusak itu. Kami butuh pemimpin yang cepat merespon keluhan masyarakat. Ini sejak pergantian Gubernur dan bupati baru, Anggot DPRD belum pernah ada perbaikan kemana kami harus mengadu,” Katanya yang diamini oleh pengunjuk rasa lainnya. (kurdi/Saf)

About Post Author