3 Januari 2025

Garis dan Waktu (catatan lepas akhir tahun) Oleh herryklau

Spread the love

Info.libasmalaka.com – Seperti biasa dan sudah lazim ketika di penghujung hari ataupun minggu ataupun bulan bahkan tahun, setiap orang memberi goresan tersendiri. Ada yg menulis buku harian yang pada akhirnya menjadi catatan tahunan, diary hidup yang akan terpatri dan diingat hingga berujung pada 1 titik.

Setiap orang ‘melengkung’ kembali untuk sejenak melihat ke kedalaman.

Lazimnya juga di akhir-akhir waktu, setiap orang mengingat, mengenang dan memutar kembali alam pikirannya. Flasback kembali, seperti apa dirinya, hidupnya selama setahun.

Banyak ceritera itu sudah pasti. Banyak kisah itu lumrah, banyak drama itu wajar. Ada tragedi dan komedi, ada hitam dan putih, ada terang dan gelap, ada yang datang dan pergi, ada positif dan negatif, ada iya dan tidak. Karena sejatinya, manusia berada pada dua sisi itu.

Membaca dan mengikuti dari medsos (facebook, instagram, tiktok) kita akan melihat bagaimana setiap orang mengekspresikan diri dengan kata dan kalimat. Ada gugahan, ada gugatan, ada harapan, ada kesedihan, ada kekuatan, ada protes, ada proses dan masih banyak lainnya. Tidak salah memang karena setiap orang mewakili hatinya, rasanya dan lebih dalam lagi, batinnya. Ekspresi-ekspresi itu “terbaca” sangat dalam akan arti sesungguhnya nilai yang dikejar.

Tentu bukan sebuah kebetulan karena semua yang terjadi di bawah matahari ini adalah kepastian.

Bukan juga sebuah bayang-bayang karena realitanya, manusia masih menjajaki bumi yang satu dan sama.

Bukan juga sesuatu yang statis dan berdiri di tempat saja, karena sesungguhnya manusia itu dinamis dan bergerak.

Mengutip sebuah kalimat usang “tempora mutantur et nos mutamur in illis”, sebuah pepatah latin yang artinya waktu berubah dan kita pun turut berubah di dalamnya.

Catatan lepas ini hanya untuk mengingatkan kita tentang manusia dan waktu.

Waktu yang memang sebenarnya dapat diukur, akan tetapi terus berjalan dan tidak dapat dihentikan atau diputar kembali. Waktu yang memang sebagai manusia, kita tidak bisa mengendalikannya. Karena yang bisa mengendalikannya hanya Dia Sang Pemilik waktu itu sendiri. Kuasa itu hanya ada pada Dia.

Catatan ini pun hanya sebuah bias-bias pikiran, karena kita hidup dalam lingkaran waktu yang takkkan pernah habis. Dia akan selesai jika waktu ‘menutup’ matanya hingga usai dari hitungan waktu.

Dalam lingkaran, Tahun masehi dan kabisat itu di dalamnya ada 365/366 hari, 52 minggu dan 12 bulan yang terus berjalan, terus bergerak tanpa henti dan tanpa lelah, tanpa jenuh. Di dalam hari-hari itu, setiap orang melewatinya secara sendiri atau bersama atau berkelompok.

Tahun 2024 kini sudah hampir sampai garis akhir. Garis di mana setiap orang melukis dirinya masing-masing di atas kanvas kehidupan.

Bentangan kanvas yang luas itu menampung semua suka dan duka yang sudah ditakdirkan Sang Kuasa dan tak seorangpun mampu menolaknya.

Bentangan itu ada garis-garis yang berbelok tajam, ada garis yang melengkung dan tentu ada garis yang lurus.

Dan setiap orangpun punya garis itu tersendiri.

Garis waktu akan dimulai pada titik awal dan akan berakhir pada titik tertentu. Garis waktu akan selalu mendeskripsikan tentang sebuah kejadian atau peristiwa. Garis waktu akan memberikan sebuah jawaban tentang perjalanan dan garis waktu pun akan memberikan nilai yang ada pada setiap orang.

Garis 2025 akan dimulai saat setiap orang dengan mata melotot akan melihat jam yang berdetak hingga pukul 00.00.

Saat dentang lonceng dibunyikan, lantunan doa dinaikkan dan gemuruh kembang api berpercikan di atas langit, saat itulah garis dan waktu akan mulai tertulis lagi mulai dari angka 1 hingga 365.

Kini dan di sini, sembari mempersiapkan diri melepas kepergian 2024 dan menyongsong kedatangan 2025 kita pun berharap semoga Tahun 2025 semakin lebih baik dengan segala niat dan keinginan yang ada di kedalaman hati kita masing-masing.

Kita lepas 2024 dengan segala ceritera suka dan duka, kita relakan dengan ikhlas 2024 sirna dari diri kita dengan catatan-catatan tersendiri.

Hari-hari terakhir ini di depan kita, di tanah yang kita cintai ini, sebuah peristiwa alam datang menyapa.

Akan tetapi dengan satu nada, kita berujar kita mesti bersyukur bahwa kita masih diberi waktu, entah sampai kapan, tak ada yang bakal dapat menghitung….

Selamat datang 2025.

Selamat datang harapan baru

Selamat datang hidup baru

Selamat datang garis baru

Selamat datang waktu baru

Dan kita akan mulai menulis catatan hidup, garis dan waktu kita masing-masing di pangkuan sang waktu.

Selasa, 31122024

Jelangtahunbaru2025

About Post Author