Debat Pamungkas Menutup Masa Kampanye, Ketua KPU Beri Apresiasi Semua Pihak Tahapan Berjalan Lancar
Debat ke tiga atau terakhir Pemilihan Bupati dan wakil Bupati Malaka itu mengusung tema besar “Sinergi Pembangunan yang memperkokoh negara kesatuan Republik Indonesia berbasis nilai kebangsaan”
Masa kampanye Pilkada Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur, resmi berakhir setelah pelaksanaan debat ketiga antara pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati pada tanggal 23 November 2024.
Debat Pamungkas ini menjadi momen terakhir yang menandai berakhirnya rangkaian kampanye, dan diakhiri dengan suasana yang penuh apresiasi dari seluruh pasangan calon (paslon) dan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Malaka.
Ketua KPU Kabupaten Malaka, Juventus Adrianus Bere, memberikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan kampanye Pilkada yang berlangsung tanpa konflik. Ia menyampaikan bahwa seluruh tahapan, mulai dari kampanye hingga debat terakhir, berjalan dengan aman, damai, dan penuh kedamaian. “Pilkada Malaka ini berlangsung damai, aman, dan tentram. Semoga sampai dengan hari pencoblosan pada 27 November nanti, tidak ada konflik. Selama proses tahapan pilkada di Malaka, semuanya berjalan sangat aman dan damai. Ini menunjukkan bahwa pilkada kali ini sangat kondusif,” ungkap Juventus dengan penuh kebanggaan.
Sambutan Ketua KPU ini menggambarkan keberhasilan dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama pelaksanaan pilkada, yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Ia menilai bahwa ketertiban ini menunjukkan kesadaran tinggi masyarakat Malaka untuk menjaga kelancaran proses demokrasi yang berlangsung.
Selama masa kampanye, baik debat pertama hingga ketiga, tidak terdeteksi adanya insiden yang dapat merusak ketenangan. Bahkan, para pendukung paslon pun menunjukkan kedewasaan dalam berdemokrasi, saling menghargai dan mengedepankan sikap damai. Hal ini tentu menjadi hal yang luar biasa mengingat pentingnya ketenangan dalam proses pilkada.
“Debat ini menjadi bukti bahwa kita semua ingin membangun Malaka dengan cara yang damai dan beradab. Kami berharap seluruh proses hingga pencoblosan nanti bisa berjalan dengan baik, tanpa ada perpecahan,” ujar salah satu calon bupati.
Pilkada Malaka 2024 menjadi contoh nyata bagi wilayah lain tentang bagaimana pelaksanaan kampanye dan pemilu dapat berjalan dengan damai dan kondusif, meskipun terdapat perbedaan pilihan politik. Dengan berakhirnya masa kampanye dan debat ketiga, harapan besar pun tercipta agar masyarakat tetap menjaga ketertiban dan melaksanakan hak pilih mereka dengan bijak pada hari pencoblosan mendatang.
Dengan demikian, Pilkada Malaka 2024 dapat menjadi contoh positif dalam pelaksanaan demokrasi yang aman dan damai. Semoga semangat ini tetap terjaga hingga hari pencoblosan dan seterusnya.(OcEd)