Sambut HTN 2024, Esok Formaster Dan Petani Register 1 Way Pisang Lakukan Pawai
Lamsel, libasmalaka.com – Menyambut Hari Tani Nasional (HTN) 2024, Masyarakat yang tergabung dalam aliansi Forum Masyarakat Register (Formaster) dan petani diregister 1 Way Pisang Di kecamatan Ketapang, Penengahan dan Sragi meramaikan Semarak hari tani dengan pawai bersama para petani.
Hal itu disampaikan Koordinator lapangan (Korlap) Formaster Way Pisang, Dwi Efendi, S.Pd kepada pewarta media ini, Senin (23/09/2024).
Dwi Efendi menerangkan, Semarak HTN akan diikuti oleh seluruh petani yang berada diregister 1 Way Pisang pada esok hari.
“Adapun masyarakat tani itu dari Desa Margajasa, Gandri, Sumber Sari, Kemukus, Lebung Nala, Sripendowo, Karang Sari,” Katanya.
“Jadi besok kita star jam 08 : 00 dari Beringin Desa Sumber Sari,” Imbuhnya.
Hal serupa pun diungkapkan Ketua Forum Masyarakat Register 1 Way Pisang, Suyatno, Ia katakan, Peringatan HTN tahun 2024 yang bertepatan dengan lahirnya UU Pokok Agraria tahun 1960 merupakan momen penting bagi Petani.
Masih kata Suyatno, Peringatan HTN kali ini sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya, Jika tahun lalu Formaster melakukan aksi ribuan masa tani ke gedung DPR dan pemerintah,
“Tahun ini Formaster melakukan peringatan bersama Masyarakat Petani di wilayah Register 1 way pisang,” Ujarnya.
“Semarak besok itu diikuti oleh masyarakat di 7 desa LPRA (Lokasi Prioritas Reforma Agraria -Red),” Tutur Suyatno.
Kegiatan yang akan dilaksanakan pada 24 September 2024 itu bertujuan untuk memberikan edukasi kepada para petani bahwa profesi petani mempunyai Hari Nasional seperti juga profesi Guru dan Buruh.
“Petani harus bersatu, bersama-sama dalam mempertahankan dan memperjuangkan hak-haknya. Nasib petani hari ini yang terus terpinggirkan dan rentan hanya menjadi komoditas politik dan kepentingan penguasa, Banyak kebijakan pemerintah hanya bersifat semu yang pada akhirnya petani yg dirugikan,” Terang Suyitno
Menurut Suyitno Kegiatan Pawai dalam rangka memperingati HTN itu menjadi pesan kepada Pemerintah bahwa petani tetap bersatu dan petani butuh Keadilan.
“Kebangkrutan petani saya nilai bukan karna petani gagal panen, tetapi karna tata niaga pertanian tidak berpihak pada petani,” Tandasnya.
Diakhir Ungkapanya, Suyitno berpesan kepada Pemerintah untuk lebih serius mewujudkan Reforma Agraria Sejati untuk para Petani.
“Pertanian sangat bergantung pada keberadaan dan ketersediaan tanah, status tanah yg jelas akan menjadi pondasi penting dalam pembangunan pertanian yg lebih sejahtera dan berkelanjutan,” Pungkasnya. (Saf)