23 Desember 2024

Gagasan Bupati Malaka dengan Sebutan 3 K Direspons Positif 

0
Spread the love

Gagasan cemerlang Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH, MH dengan sebutan 3 K direspons secara positif Kepala Dinas Pertanian Provinsi NTT, Lecky Frederich Koli, STP saat bertemu Bupati Malaka di ruang kerjanya, Selasa, 6 Desember 2022.

Gagasan 3 K yang dirincikan dengan Kebun, Kandang dan Kolam itu rupanya membuat hati Kadis Pertanian Provinsi NTT tergerak dan menyatakan siap mendukung.

Bupati Malaka menjelaskan, setelah dipercayakan rakyat Malaka untuk memimpin daerah ini, dirinya bersama Wakil Bupati Kim Taolin selalu turun ke masyarakat dan mendengar, melihat dan merasakan sendiri apa yang terjadi di tengah masyarakat.

“Kami selalu turun ke masyarakat dalam setiap kesempatan dan melihat sendiri apa yang dialami dan dirasakan masyarakat. Tentunya masih banyak kekurangan dan itulah yang selalu menganggu pikiran agar bagaimana menyelesaikan persoalan itu di tengah masyarakat,” kata Bupati Simon.

Mencermati kondisi itu, masih kata Bupati Simon bahwa pertanian menjadi solusinya.

“Lahan pertanian Malaka itu sangat menjanjikan dan sangat potensial. Lahan basah dan lahan keringnya terbentang hampir di seluruh wilayah desa dan kecamatan,”

“Kami terus memacu dan memotivasi masyarakat untuk memanfaatkan lahan dengan mengolahnya. Bantuan traktor untuk mengolah lahan pun telah didorong ke setiap kecamatan. Solusi inilah yang kami berikan, sehingga setelah mengolah lahan masyarakat bisa menanam sesuai musimnya,” jelas Bupati yang karib disapa SN

Pada kenyataannya, motivasi itu belum sepenuhnya dilakukan lantaran kurangnya pemahaman maupun finansial.

“Tentunya kekurangan inipun menjadi tugas, tanggung jawab dan pekerjaan rumah bagi kami,” tutur orang nomor satu di Malaka

Hal lain yang dibeber Bupati SN di hadapan Kadis Pertanian Provinsi yakni masalah stunting.

“Dalam intervensinya, stunting di Malaka kini masih berada pada posisi 15 persen dari sebelumnya berada di angka 19 persen. Turunnya angka stunting ini karena intervensi dari berbagai pihak dan elemen masyarakat yang memberikan perhatian khusus,” kata Bupati Malaka.

Langkah strategis yang diambil yakni menjadi Bapak dan Ibu Asuh bagi anak-anak stunting di setiap desa dan kecamatan.

“Akan tetapi tidak harus serta merta menjadi Bapak dan Ibu Asuh. Namun harus dibekali dengan 3 K yakni Kebun, Kandang dan Kolam. Pola asuh 3K ini menjadi penting agar setiap anak yang masih stunting harus memiliki lahan untuk berkebun, lalu harus kandang dan kolam untuk bisa beternak,”

“Ide ini simpel saja dan Saya yakin jika diikuti secara baik prosentase stunting di Malaka dipastikan menurun secara signifikan,” ujar Bupati Malaka.

Mendengar gagasan dan ide Bupati Malaka terkait 3K, Kepala Dinas Pertanian provinsi NTT menyambut positif dan menyatakan siap memberikan dukungan.

“Ide yang sangat bernas yang mestinya harus dieksekusi. Karena jika 3K ini dijalankan dengan baik dan teratur angka kemiskinan bahkan angka stunting di Malaka pasti berkurang. Apalagi saya juga melihat bahwa lahan pertanian di Malaka cukup menjanjikan,” kata Kadis Lecky Koli.

Apalagi pertengahan bulan November 2022 lalu, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat bersama Pemda dan masyarakat Malaka sudah menyatakan untuk menjadikan pertanian sebagai bidang unggulan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.

“Makanya kita tetap koordinasi dan kolaborasi untuk memajukan bidang pertanian di NTT ini,” katanya.

Kadistan Provinsi NTT pun menyatakan siap mem-back up gagasan 3K dengan bantuan-bantuan sesuai kewenangan dinasnya.

Sumber : diskominfomalaka

About Post Author

Tinggalkan Balasan