Perwakilan BKKBN Prov. Lampung Lakukan Pembinaan Sekaligus Penilaian Kampung KB Desa Pematang Baru
Lamsel, www.libasmalaka.com – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Lampung lakukan verifikasi lapangan pengelolaan Kampung keluarga berkualitas (KB) dalam rangka penguatan kampung KB.
Kegiatan tersebut sekaligus pembinaan serta penilaian lomba Kampung KB tingkat Provinsi Lampung, dalam hal ini Desa Pematang Baru Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) Provinsi Lampung mewakili Kabupaten Lampung Selatan terpilih mengikuti lomba Kampung KB, Jum’at (27/05/2022)
Acara tersebut dipusatkan di Joglo Desa Pematang Baru Palas dihadiri langsung Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung, Drs. Rudi Budiman. Dinas Ketahan pangan (DKP) Kabupaten Lampung Selatan, Ir. Yansen Mulia MP, Kepala Dinas (Kadis) Pegendalian Penduduk dan Keluaraga Berencana (Disdalduk dan KB) Kabupaten Lampung Selatan, Rika Wati, S STP. MM. Camat Palas, Ns. Rosalina, M. Kep, Pjs Kades Pematang Baru, Muslim Idrus.
Pada kesempatan itu, Rosalina Camat Palas. Mengungkapkan, Begitu semangatnya seluruh aparatur desa untuk menjadi yang lebih baik dipimpin Kepala desa (Kades).
“Kegiatan-kegiatan di desa ini banyak dilakukan oleh aparatur desa beserta warganya, dengan adanya lomba kampung KB ini Pemdes dan warganya begitu semangat, namun itu semua perlunya tambahan bimbingan dari Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung, jadi kami berharap Kampung KB dibimbing,” Ungkapnya.
Sementara itu, Mewakili Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan, Rika Wati Kepala Dinas Dalduk KB Dalam Sambutan nya mengatakan Kegiatan ini merupakan dalam rangka mengsinergikan program dan kegiatan yang dilakukan baik dari Pemerintah Pusat, Kabupaten sampai tingkat Desa.
Program ini merupakan kegiatan yang perlu disinkronkan terkait dengan kegiatan percepatan penurunan stunting dengan keluarnya Perpres 72 tahun 2021 bahwasanya setiap pelaksanaan kegiatan dari tiap desa sampai pusat sesuai arahan Presiden RI yaitu target tahun 2024 penurunan stunting dibawah 14 persen.
Lanjut Rika, meskipun di Kabupaten Lampung Selatan pada Tahun 2021 dari data (Studi Status Gizi Indonesia) SSGI Lamsel mencapai 16 Persen mudah mudahan ini menjadi semangat untuk kita semua bahwasanya bukan hanya pemerintah yang diharapkan untuk menurunkan stunting akan tetapi seluruh elemen masyarakat yang ada di seluruh tingkat desa maupun di tingkat Lampung Selatan
“Alhamdulillah Desa Pematang Baru mendapatkan penghargaan terbaik ke 3 dalam Aksi Konvergensi stunting dan Kabupaten Terinovatif dalam menangani Aksi 1 sampai 8” Ujar Rika
“Ini adalah hasil dari kerja kita semua yang harus kita tingkatkan kembali supaya di tahun kedepannya dan menjadi komitmen Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan untuk Stunting di tahun 2024 adalah Zero Stunting” Imbuhnya.
Adapun sesuai dengan Pendataan Keluarga (PK) 2021 Keluarga Beresiko Stunting Lampung Selatan adalah 92.706 Keluarga dan di Kecamatan Palas adalah 5217 Keluarga dan Desa Pematang Baru 129 Keluarga
Stunting ini menjadi Pekerjaan untuk kita semua dengan terbentuknya Tim Pendamping Keluarga (TPK) ini adalah peran kita semua untuk memantapkan Kader TPK yang sudah dibentuk, Karena dengan data yang mereka dapatkan adalah data valid yang perlu di sinkronkan dengan PK yang sudah dilakukan tahun 2021.
“Dalam rangka mewujudkan generasi emas unggul di tahun ke 100 Indonesia dengan menjadi nomor 5 di Internasional TPK harus mendampingi para remaja,” Ucap Rika
Dirinya berharap adanya pembinaan dari BKKBN Provinsi Lampung Masyarakat dapat memahami dan menyampaikan di lingkungan keluarga masing-masing yang bertujuan untuk mempercepat penurunan Stunting
“Saya juga berharap dengan adanya Pembinaan dari BKKBN ini Desa Pematang Baru dapat menjadi contoh atau rujukan bagi desa desa lain,” Harapanya
Hal yang sama dikatakan Kaperwil BKKBN Lampung Rudi Budiman
“Kegiatan yang dijalankan dalam program Dashat ini seperti kegiatan sosial, pemberdayaan maupun komersil yang disesuaikan dengan kemampuan dan kearifan lokal di masing-masing Kampung KB,” ulasnya.
Selain Dashat, terang Rudi, untuk mencegah kekurangan gizi terhadap anak itu pihaknya juga telah membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK)
Ada berbagai kegiatan yang dilakukan oleh TPK seperti memberikan pembinaan terhadap calon pengantin dan menyampaikan pesan kepada ibu hamil agar menjaga asupan gizi selama masa kehamilan.
“Ibu hamil itu mereka kunjungi dan diajak rutin memeriksa kehamilan dan imunisasi. Kalau itu dilakukan, Insyaallah stunting bisa kita atasi, kemudian setelah ibu hamil bersangkutan melahirkan, Satgas Penting akan memberikan pendampingan hingga anak/bayi berusia dua tahun ke bawah atau Baduta. Jadi sejak 0 tahun, itu sudah menjadi perhatian. Untuk itu, Satgas Penting ini harus memiliki data tentang berapa ibu hamil, yang baru melahirkan, karena itu akan menjadi tolak ukur dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan,” Terangnya
“Tentunya berbagai upaya yang kita lakukan ini akan terwujud dalam percepatan penurunan stunting jika adanya dukungan dan motivasi dari masyarakat” Tutup Rudi Budiman. (Jer/Saf)