22 Desember 2024

Dr Nando Seran : Mahasiswa Harus Jadi Agen Meredam Konflik Di Masyarakat Dalam Menghadapi Pemilu 

0
Spread the love

libasmalaka.com- Mahasiswa harus berperan menjadi agen perubahan dalam meredam konflik ditengah masyarakat terutama dalam menghadapi hajatan politik nasional  pemilu  dan pilkada serentak  tahun 2024  termasuk Pemilihan Kepala Desa Serentak 2022  yang digelar akhir tahun ini.

Memasuki  tahun politik  tidak boleh ada kekacauan tetapi perlu ada kedamaian ditengah masyarakat . Jangan buat keonaran dalam situasi politik . Perbedaan itu boleh karena  hal tersebut merupakan hak dan  pilihan masing-masing. Jangan karena berbeda kita berkelahi.
Orang Malaka jangan berkelahi karena berbeda pilihan.

Dalam konteks itu seorang mahasiswa harus berperan sebagai agen perubahan  untuk menciptakan kedamaian agar tidak tercipta konflik yang  merugikan semua pihak.

Permintaan itu disampaikan Kepala Badan (Kaban) Kesbangpol Kabupaten Malaka, Dr. Yohanes Bernando Seran, SH, M.Hum saat menyampaikan Kuliah Terbuka dihadapan Dosen dan Mahasiswa STISIP Fajar Timur di Kampus Haitimuk-Malaka- Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kamis ( 21/4-2021).

Dr. Nando mengatakan kehadirannya di dunia kampus merupakan implementasi dari
Program Kesbangpol  Kabupaten Malaka,  sesuai Instruksi  Mendagri untuk melakukan pembinaan politik di kampus-kampus, Parpol dan Ormas-Ormas di lingkup Pemkab Malaka  dalam  rangka pemilu dan pilkada serentak 2024 termasuk Pilkades serentak tahun 2022

Dalam konteks diatas kata Dr Nando,  mahasiswa harus diberi pencerahan dan pemahaman yang benar  agar bisa menjadi agen perubahan di masyarakat.

” Tujuan politik bukan  menciptakan musuh tetapi  kesejahteraan masyarakat .
Untuk itu kita semua harus bisa menjaga keamanan dan ketertiban selama pemilu, pemilukada 2024 dan pilkades serentak  Malaka  2021″, bebernya.

” Walau berbeda pendapat tetapi tetap satu. Tidak boleh ciptakan konflik yang merugikan masyarakat banyak”,

” Khususnya dalam pelaksanaan Pilkades, dihimbau  kepada  seluruh komponen masyarakat agar  mengambil peran seperti gereja , adat dan pemerintah setempat ( tri logi 3 tungku harus dibangun)” .

” Kita himbau kepada semua komponen masyarakat  untuk bersinergy mengedukasi rakyat. Tugas kita harus berbuat baik. Kita bisa larut tetapi tidak terhanyut. Kita boleh bergaul dengan  pencuri tetapi tidak boleh mencuri”

“Saling  caci maki,  tindakan anarkis,  harus dihindari karena itu bukan cerminan peradaban kita”

Menjawab pertanyaan para dosen dan mahasiswa dalam sesi diskusi terkait maraknya informasi  hoax di media Sosial, Dr Nando mengingatkan supaya semua pihak harus bijak menggunakan medsos.

Informasi  hoax yang disebarkan melalui media sosial yang berisi ujaran kebencian dan fitnah bisa dibawa ke ranah hukum sehingga kita semua berkewajiban untuk menangkal informasi hoax dengan tidak membuat dan menyebarkannya di medsos karena bisa terjerat Pidana dan ITE”  (Bagas/Ed)

About Post Author

Tinggalkan Balasan