DI Perbatasan Kapolres Malaka Sampaikan 10 Direktif Kapolda NTT
libasmalaka.com-Kapolres Malaka AKBP Rudy Junus Jacob Ledo,S.H, SIK, kali ini melakukan kunjungan ke dua di tingkat bawah dalam upaya menindaklanjuti direktif Kapolda NTT.
Kunjungan kedua kalinya ini bertempat di Markas Komando Polsek Kobalima di perbatasan Repulik -Republik Demokratik Timor Leste Indonesia (RI-RDTL) diawali apel yang dipimpin oleh Kapolres malaka Senin (1/11/2021)
Kapolres malaka AKBP Rudy Junus Jacob Ledo SH S.IK memaparkan 10 direktif Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Irjen Pol Lotharia Latif, poin direktif yang ditujukan kepada anggotanya agar selalu menangani berbagai masalah di tengah masyarakat dengan humanis.
“Sepuluh poin direktif itu dalam rangka menindaklanjuti instruksi Kapolri,” kata Rudy Ledo
Sepuluh poin direktif yang dikeluarkan itu juga bagian dari upaya Kapolda NTT menanggapi berbagai isu negatif yang menerpa institusi Polri beberapa pekan terakhir yang dilakukan oleh sejumlah oknum polisi.
Sepuluh poin direktif itu beberapa di antaranya, pertama Kapolda meminta agar anggota mempedomani program presisi Kapolri dalam setiap pelaksanaan tugas secara berkesinambungan jangan hanya program 100 hari.
Kemudian yang kedua ia meminta agar anggotanya terus mengisi jam-jam pimpinan secara rutin dan berlanjut dengan pemahaman doktrin-doktrin Polri baik Tribrata sebagai pedoman hidup, Catur Prasetya sebagai pedoman kerja dan sasanti Rastra Sewakottama dalam lambang Tribrata kita yang menegaskan bahwa Polri itu abdi utama dari pada nusa dan bangsa sehingga etos kerja kita berorientasi sebagai abdi yang bermartabat, profesional dan humanis dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat.
“Kemudian yang ketiga tangani setiap persoalan secara yuridis, profesional dan proporsional dengan cara-cara humanis dan tanpa kekerasan baik verbal maupun fisik terhadap masyarakat bahkan kepada tersangka,” ujarnya.
Kapolres Malaka Mantan Kasubdit IV Ditreskrimsus Polda Sumatra Selatan itu juga menambahkan bahwa poin keempat adalah mengharapkan agar anggota bisa memahami bahwa saat ini dunia sudah tanpa batas karena selain hidup di dunia nyata (citizen) juga sudah hidup di dunia maya (netizen) yang tanpa sekat dan dengan mudah bisa di lihat oleh siapa pun di belahan dunia ini, sehingga harus membuat Polri lebih berhati-hati dalam setiap ucapan dan tindakan baik secara pribadi apalagi kedinasan.
Yang kelima dirinya meminta agar anggota Polri harus hadir sebagai solusi bukan sebagai bagian masalah di masyarakat, serta hindari perilaku-perilaku arogan, menyakiti hati masyarakat apalagi terlibat langsung dalam setiap kesewenangan atau penyalahgunaan kewenangan terhadap masyarakat.
Yang keenam, Polri semakin baik dalam giat pelayanan dan perlindungan masyarakat tentu pasti akan membuat terpaan angin dan cobaan semakin keras.
“Untuk itu kita harus semakin berhati-hati dan menjaga Polri dalam setiap bidang baik pembinaan maupun operasional di masyarakat,” tambah dia.
Yang ketujuh dirinya juga meminta anggotanya untuk meningkatkan pelayanan masyarakat, serta menanggapi dengan baik setiap laporan yang masuk, aduan dan keluhan masyarakat.
“Ungkap dan tangani setiap kejahatan yang meresahkan itu adalah jawaban bagi masyarakat yang menginginkan Polri sebagai pelayan dan pelindung masyarakat tidak hanya sebatas jargon semata,” tutur Kapolres malaka menyampaikan Direktif Kapolda NTT .
Usai pimpin apel kapolres Rudy Ledo, bersama jajaran mengadakan dialog dengan organisasi perguruan kelompok seni bela diri Korka dan PSHT (Perguruan Setia Hati Terate).Sedangkan Perguruan Kera sakti berhalangan hadir. (Edi)
Editor Ananda Budiman.