Setitik Mata Lampu Menuju Malaka Terang
Penulis Oktavianus Mare,
libasmalaka.com-
Geliat dan pergerakan perekonomian masyarakat tentu akan ada perubahan apabila adanya kenyamanan dalam menjalankan aktifitas dan
mobilitas.
kenyamanan dalam beraktifitas khusus disaat malam hari tentu membutuhkan lampu sebagai terang dan cahaya dalam gulita kehidupan.Sang terang rembulan diwaktu malam telah ada dari ciptaan Sang Ilahi, namun dibatasi akan kondisi dan cuaca dan cahayanya tak mampu menyusuri lorong-lorong kehidupan pergerakan dan mobilitas kehidupan manusia.
Disaat terangnya rembulan dan pantulan sinar lampu buatan tangan insani tentu akan semakin indah dan nyaman dirasakan oleh sang Insani dalam menjalankan kehidupan, terjadi riuh dan geliatnya suasana membangkitkan semangat-semangat baru kehidupan yang belum ada akan menjadi ada dan terus adanya gelora kehidupan ekonomi yang membahana.
Kehidupan Kota Betun sebagai Kotanya Kabupaten Malaka merindukan terang sebagai Dian/pelita ekonomi bagi masyarakat yang mendiami dan ingin datang ke Malaka untuk menebar jala ekonomi Malaka. Terangnya Kota Betun akan terus dirindukan, diimpikan oleh semua insan baik Tua maupun kaum Generasi Muda Malaka sebagai Kota kebanggaan dan bisa menceritakan kepada Dunia bahwa Malaka memiliki Kota Wisata budaya, yang berbudaya dalam balutan “Sebete Seladi”.
Semuanya tentu akan terjawab dan terpenuhi bila kita ingin Malaka Terang. Tanggungjawab untuk terangkan Malaka bukan menjadi tanggungjawab Dia atau Mereka, atau menjadi tanggungjawab Pemerintah semata, akan tetapi menjadi tanggungjawab semua masyarakat Malaka. Kata Mahatma Gandhi: Jangan tanyakan berapa banyak yang telah Negara Berikan kepadamu, namun berapa banyak yang telah kita berikan kepada Negara.
Oleh karena itu, rela kah kita menyumbangkan satu titik mata lampu di jalan depan rumah kita masing-masing demi Malaka Terang? Mampu kah kita memasangnya di depan jalan dengan arusnya dari rumah kita sendiri? Bisa kah kita mengerjakannya dengan sepenuh hati?
Dapat kah kita membisik keluarga dan saudara kita untuk melakukan yang sama seperti kita?
Apabila pertanyaan tersebut dijawab dengan sesungguh-sungguh “ya” dan sepenuh hati, Semua orang berpikir hal yang sama tentu dan pasti Malaka Terang dan Malaka Maju. Bukan lagi kita tunggu Malaka Maju melainkan kini Malaka telah menuju sebuah kemajuan yang dahsyat.(€)
Penulis Oktavianus Mare, SS sabtu 12 juni 2021.