IGD Klinik Santo Antonius Betun Dibangun
libasmalaka.com- Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan ruangan poli mata Klinik Santo Antonius Susteran SSpS Betun dibangun. Pembangunan tersebut didonasi oleh Donatur Andreas Sofiandi yang juga sebagai Ketua Umum ,Perkumpulan Sosial Himpunan Bersatu Teguh Sumbar Riau dan ditandai dengan peletakan batu pertama yang dilakukan Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH, MH.
https://youtu.be/-1Yc9sh6BAw
Andreas Sofiandi Sebagai Donatur juga Ketua Umum Perkumpulan Sosial Himpunan Bersatu Teguh Sumbar Riau, Andreas Sofiandi dalam sambutannya saat peletakan batu pertama pembangunan IGD Klinik Antonius Betun di Desa Wehali Kecamatan Malaka Tengah, Minggu (22/8/21) mengatakan Klinik Susteran SSpS Betun perlu dilengkapi dengan bangunan dan kelengkapan sarana lain untuk mendukung pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Dikatakan, pembangunan IGD dan poli mata klinik tersebut sebagai kegiatan donasi kedua setelah Rumah Sakit Stella Maris Nias pasca gempa di wilayah tersebut. “Ini yang kedua, kita bantu pembangunan. Klinik ini ke depan perlu dikembangkan menjadi rumah sakit,” kata Andreas sambil menambahkan akan didukung juga dengan tenaga dokter dan sarana operasi mata.
Provincial SSpS Timor, Suster Aloysia Teti dalam sambutannya memandang donasi Perkumpulan Sosial Himpunan Bersatu Teguh Sumbar Riau sebagai mata ilahi ada pada mata Andreas Sofiandi. Pelayanan Klinik Santo Antonius masih terbatas dengan ketersediaan sarana dan tenaga. Akan tetapi, keterbatasan tidak membatasi semangat dalam memberi pelayanan.
Dikatakan, melayani orang sakit dan yang menderita menjadi resonansi hati yang menjembatani perhatian, kepedulian dan bantuan berbagai pihak. Banyak pihak sudah membantu SSpS Timor baik di bidang pendidikan maupun kesehatan. Saat ini, Klinik Susteran SSpS Betun dibantu Perkumpulan Sosial Bersatu Teguh Sumbar Riau dengan pembangunan IGD dan ruang poli mata.
Pada kesempatan yang sama Bupati Simon dalam sambutannya sangat mendukung pengembangan Klinik Santo Antpnius Betun menjadi sebuah rumah sakit. Karena itu, pihak klinik boleh mengajukan usulan untuk diproses. “Karena saya lebih suka eksekusi,” ujar Bupati Simon.
Menurut Bupati Simon, tidak diragukan soal pelayanan rumah-rumah sakit swasta, apalagi dikelola Komunitas Suster SSpS. Rumah sakit dan lembaga pendidikan yang dikelola swasta tentu mempunya kualitas dalam pelayanan, sehingga patut dikembangkan dan didukung supaya terus memberi pelayanan yang berkualitas dan menjawab kebutuhan masyarakat. (ans)