Terkesan Mubajir, LSM GALI Soroti Bangunan BPKAD
Lamsel, www.libasmalaka.com – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gabungan Lembaga Independen (GALI) Lampung Selatan soroti bangunan gedung Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) terkesan mubajir.
Pasalnya, bangunan yang terlihat tiga lantai dikerjakan menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2018 lalu yang menelan dana kisaran mencapai 4 miliar lebih terkesan hanya menghambur-hamburkan uang negara.
Betapa tidak, berdasarkan pantauan dilapangan, jika melihat fisik bangunan yang saat ini berdiri diperkirakan tidak seutuhnya dana tersebut digunakan, sebab bangunan itu hanya terlihat kerangka lantai, tiang dan atap karena belum ada penyekat maupun tembok bangunan seperti gedung kantor pada umumnya.
“Kami menduga Pemkab Lamsel hanya menghamburkan uang negara, jika melihat bangunan saya kira tidak mencapai 4 M lebih, kuat dugaan adanya permainan terselubung antara pihak rekanan, pptk dan ppk dalam proses pengerjaan,” tegas Randi Fatra selaku ketua GALI Lampung Selatan kepada media.
Menurut Randi Fatra, seharusnya dengan anggaran yang mencapai nyaris menelan 5 Miliar tersebut, bangunan yang berada disekitar sekretariat lingkup Pemkab Lampung Selatan seharusnya telah selesai dan dapat digunakan.
“Jika benar anggaranya 4 M lebih, seharusnya bangunan BPKAD Lamsel sudah jadi dong, kami menduga adanya unsur korupsi didalamnya, sebab hingga awal tahun 2021 tak kunjung akan bangun kembali,” katanya.
Selanjutnya kata Randi, pihaknya meminta kepada pihak terkait untuk melakukan peneguran sekaligus penegasan, mengingat dana yang digunakan tidak sedikit, tentunya bukan uang pribadi melainkan uang negara yang harus dipertanggungjawabkan secara hukum.
“Dari 2018 sampai akhir 2020 lalu, seharusnya sudah berdiri kokok dan sudah digunakan, ini kita lihat seolah Pemerintah dalam hal ini Dinas terkait terkesan tutup mata dan mengabaikan bangunan, kenapa tidak dilanjutkan pembangunannya, ada apa dibalik ini semua,” jelasnya.
Kemudian lanjut dia, pihaknya meminta kepada DPRD Lampung Selatan untuk segera memanggil pihak terkait agar pembangunan serupa tidak terjadi kembali.
“Mubajirlah, bangunan seperti rumah hantu, 4 miliar lebih terbuang sia-sia. Kami minta Pemkab Lamsel tegas dong. Selain itu kami minta DPRD Lamsel ikut serta memanggil pihak – pihak terkait guna mencari akar persoalan kenapa bangunan tersebut tidak sampai selesai,” tutupnya. (Red)