SBS Kegiatan Pacul Tanah Rakyat Bukan Karna Pilkada Namun Dilaksanakan Sejak 2016
libasmalaka.com-Bupati Malaka, Stefanus Bria Seran (SBS) meminta kepada seluruh komponen yang terlibat dalam program pacul tanah rakyat agar tidak pilih kasih saat mengimplementasikan program pacul tanah untuk rakyat.
Tidak boleh diskriminasi apalagi berdasarkan pertimbangan politik, baik itu politik pemilihan kades, DPRD, DPR RI, DPD , Presiden, apalagi politik pilkada. Itu tidak boleh karena program ini murni untuk pacul tanah rakyat yang sudah digelar sejak tahun 2016.
Demikian dikatakan Bupati Malaka, Stefanus Bria Seran kepada Wartawan di kediaman Haitimuk – Malaka, Sabtu (15/8-2020)
Menurut bupati SBS, kegiatan Pacul tanah rakyat ini dilaksanakan bukan karena pilkada tetapi sudah dilakukan sejak tahun 2016 sesuai Program SBS -DA (Almarhum) sehingga tugas kita adalah pacul tanah supaya rakyat tanam agar berkelimpahan makanan.
Tidak boleh diskriminasi apalagi berdasarkan pertimbangan politik, politik pemilihan kades, DPRD, DPR RI, DPD , Presiden, apalagi politik pilkada. Itu tidak boleh karena program ini murni untuk pacul tanah rakyat
Saya minta kepada Dinas Tanaman Pangan Hotikultura dan perkebunan (TPHP)malaka , camat, kepala desa untuk membantu rakyat memacul tanahnya supaya ditanam dan hasilnya 100 persen untuk rakyat. Pemerintah tidak minta apapun dari rakyat dari hasil pertanian itu”.
“Setelah dipacul maka harus ditanami tanaman yang bermanfaat . Kalau tidak ditanam kepala desa akan memberikan sangsi adat”
“Saya lihat di dinas TPHP menyediakan formulir pernyataan yang harus diisi pemilik lahan supaya setelah pacul ditanami tanaman yang bermanfaat bagi keluarga.
‘ Sebagai Kepala Daerah saya berharap semua memberi perhatian. Tidak boleh hambat proses pacul tanah rakyat itu karena misinya mulia supaya rakyat tidak boleh lapar ditanah yang subur”.
” Hal itu sesuai visi-misi Bupati /Wakil Bupati Malaka, SBS -DA(Almarhum) yakni meletakkan fondasi yang kokoh dan dinamis di Kabupaten Malaka. Tanah yang subur harus dioptimalkan pemanfaatannya untuk kemakmuran rakyat” .
Seperti diberitakan media ini selama empat tahun terakhir sejak tahun 2016 Pemerintahan SBS Pacul Tanah Rakyat di Kabupaten Malaka seluas 9. 570 Hektar yang menyebar di 12 Kecamatan di Kabupaten Malaka.
” Luasan tanah yang dipacul setiap tahun semakin meningkat grafiknya sesuai ketersediaan traktor yang dimiliki pemerintah”
Sekretaris Dinas TPHP Kabupaten Malaka, Nikolaus Seran kepada wartawan menjelaskan tahun 2016 Pemerintah pacul tanah rakyat seluas 634 ha, tahun 2017 sebanyak 2400 ha, tahun 2018 sebanyak 3.203 ha dan tahun 2019 sebesar 3.333 ha sehingga total pacul tanah rakyat selama empat tahun terakhir sebanyak 9.570 hektar belum termasuk pengolahan lahan tahun 2020.
” Dilihat dari sebaran pengolahan lahan pada 12 Kecamatan sejak tahun 2016-2019 dapat dirincikan per kecamatan sebagai berikut : Kecamatan Wewiku (1. 616 ha), Kecamatan Malaka Tengah ( 1.418 ha), Kecamatan Malaka Barat ( 1.400 ha) , Kecamatan Weliman ( 1.398 ha), Kecamatan Kobalima (1.150 ha) Kecamatan Rinhat (589 ha), Kecamatan Laenmanen (578 ha), Malaka Timur (439 ha), Kecamatan Sasitamean ( 381 ha), Kecamatan Io Kufeu ( 226 ha), Botin Leobele ( 216 ha) dan Kecamatan Kobalima Timur (162 ha)
” Dalam musim panas tahun 2020 ini Dinas Pertanian targetkan pacul tanah rakyat sebanyak 2.500 ha menyebar pada 12 Kecamatan di Malaka dan sementara berjalan diberbagai Kecamatan dan desa.
Target ini bisa lebih tergantung musim penghujan tahun ini”
” Besaran hasil pacul lahan disetiap kecamatan tergantung pada potensi luas lahan yang akan dipacul dan topografi wilayah(red-ananda)