Kegiatan KBM Disekolah Dibuka Bila Siap Terapkan Adaptasi Protokol Kesehatan
libasmalaka.com– Kegiatan Belajar Mengajar(KBM) di sekolah – sekolah di kabupaten Malaka provinsi NTT Bakal dibuka bila dinyatakan siap terapkan adaptasi baru dibidang pendidikan sesuai tuntutan protokol kesehatan Covid 19.
Sesuai agenda dan kesepakatan bersama pada tanggal 4 Agustus akan diadakan kembali rapat untuk membuat keputusan apakah sekolah sudah siap atau belum dalam penerapan adaptasi baru itu.
Bagi sekolah yang sudah mempersiapkan diri saat itu juga langsung dibuka. Sementara bagi sekolah yang belum siap supaya terus berbenah menyiapkan segala sesuatunya baru dibuka.
Hal tersebut dikatakan Bupati Malaka, dr. Stefanus Bria Seran.MPH saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (2/8-2020).
Menurut Bupat yang sering disapa SBS ini , “Dua minggu lalu pihaknya sudah digelar rapat persiapan yang dihadiri Bupati bersama, unsur Forkopimda Sekda, Kepala Perangkat Daerah, Camat, Kasek dan tomas /toga , terutama pihak keamanan karena salah satu kesulitan dalam penanganan covid ini adalah disiplin dan ketaatan dalam penerapan di lapangan.
” Kita sudah bahas berbagai persiapan yang harus dilakukan sekolah untuk penyelengaraan pendidikan tatap muka di sekolah masing-masing di era pelaksanaan adaptasi baru”.
“Hasil keputusannya, Pertama, diberikan waktu persiapan selama dua minggu terkait penerapan adaptasi baru di sekolah”
“Kedua, melakukan pelatihan kepada murid untuk membiasakan kebiasan baru datang di sekolah, tidak boleh berkumpul, diatur cara masuk dan cara keluar dari sekolah secara,tertib, tidak bergerombol dan tetap jaga jarak”.
“Ketiga, Pihak keamanan, TNI-Polri, Satpol PP melakukan pemantauan dan turut aktif memberikan pelatihan di sekolah terkait pemberlakuan adaptasi kebiasaan baru itu”.
“Sekolah juga harus menyiapkan sarana -prasarana pendukung seperti pengaturan daya tampung sekolah, pengaturan bergilir anak tatap muka dengan guru, kebersihan lingkungan, mengenakan masker, siapkan air dan sabun untuk cuci tangan, pengaturan jaga jarak dan tidak boleh berkumpul” .
” Kerja sama antara pihak sekolah, guru dan murid serta orang tua dibantu pemerintah harus bekerja sama dengan baik dalam satu kesatuan kekuatan supaya dunia pendidikan berjalan sesuai harapan”.
” Kalau latihan sudah mantap baru dibuka. Tempat ibadah saja setiap minggu hanya satu kali bertemu tetapi kita sangat hati-hati untuk membuka. Apalagi sekolah setiap minggu 6 hari ada pertemuan rutin di sekolah”.
” Latihan seperti simulasi harus mantap baru bisa sekolah supaya mencegah dan memperkecil penularan Covid-19 jika ada yang terpapar.(bagas)
Editor Ananda Budiman