Bupati Malaka Pantau Banjir 10 KK 30 Jiwa Di Efakuasi
Malaka. Dua hari terakhir ini di kabupaten mengalami hujan dari pagi hingga pagi
curah hujan yang cukup tinggi mengakibatkan banjir di beberapa desa
Bupati Malaka, Stefanus Bria Seran memantau langsung kondisi banjir dan warga yang terdampak banjir Kali Motadelek di Halibasar – Kecamatan Wewiku – Kabupaten Malaka – Provinsi NTT, Jumat (22/5-2020)
Bupati memantau langsung kondisi dilapangan termasuk penanganan pada warga yang terdampak banjir.
BPBD Kabupaten Malaka, Gabriel Seran mengatakan hal itu kepada wartawan dari Halibasar pagi ini.
Dikatakannya, Bupati SBS langsung melakukan peninjauan dilapangan untuk melihat dari dekat penyebab banjir termasuk pemukiman penduduk yang terdampak.
Dijelaskannya, akibat luapan banjir kali Motadelek sebanyak 10 Kk dan 30 Jiwa warga dusun Sukaerlaran – Desa Halibasar- Kecamatan Wewiku – Kabupaten Malaka dievakuasi keluar dari wilayah dusun ke tempat aman .
Awalnya 30 warga itu mau dievakuasi ke kantor desa Halibasar tetapi mereka memilih tinggal bersama keluarga terdekat.
Hingga berita ini diturunkan ketinggian air di desa Halibasar 30-Cm – 50 Cm . Sementara ini banjir sudah surut dan jalan negara sudah aman tidak dilewati banjir.
Dikatakannya, sesuai pantauan tim di lapangan ada dua dusun yang terdampak banjir di desa Halibasar yakni dusun Sukaerlaran dengan 10 KK dan 30 jiwa yang terdampak.
Sementara di dusun Halibasar A ada 3 KK dan 15 jiwa yang terdampak.
” Tadi 10 kk di dusun Sukaerlaran mau dievakuasi ke kantor desa Halibasar tetapi mereka lebih memilih tinggal di rumah keluarga dan saat ini kondisi mereka aman dan baik”
” Sementara itu di desa Rabasa – Kecamatan Malaka Barat ada empat dusun yang terdampak langsung terdiri dari 205 KK dan 763 jiwa”
” BPBD ingatkan kepada warga bahwa belakangan ini intensitas hujan tinggi sehingga warga harus tetap waspada dan bila hujan terus kk yang rentan banjir harus mengungsi ke tempat yang lebih aman ”
” Untuk saat ini kita fokus lihat pemukiman penduduk yang terdampak dan fasilitas publik yang terdampak masih dilakukan pendataan”
Hingga berita ini diturunkan Bupati SBS masih melakukan pemantauan di lapangan(ananda)