SBS Rakyat Malaka Tetap Waspada dan Jangan Main-Main Dengan Covid 19
Bupati Malaka, Stefanus Bria Seran(SBS) mengingatkan agar rakyat tetap waspada , tidak terlena dan tidak bermain-main dengan Covid 19 karena sifat penyakit ini Pandemi dan bisa menular kepada siapa saja , kapan saja dan dimana saja.
Tantangannya, setiap individu harus menyadari bahwa penyakit itu mengancam dia dan dia tidak boleh menjadi sumber penularan untuk orang lain.
Virus itu penularannya dari manusia ke manusia . Jadi jaga supaya manusia yang membawa virus itu jangan menularkan kepada kita sehingga ada pos-pos penjagaan,
Pake masker, jaga jarak, tidak boleh keluar rumah , orang yang sakit segera dievakuasi untuk diobati.
Bupati Malaka mengatakan hal itu kepada wartawan di kediaman Haitimuk, Senin (27/4-2020)
Bupati yang juga lulusan Public Health Boston University itu mengatakan persoalan berat itu bukan pada mengurus orang sakit tetapi justru terletak pada menjaga orang yang sehat agar tidak sakit.
Berat karena jumlahnya banyak dan suka melawan.
Dikatakannya, orang sehat urus orang sehat itu berat sekali karena jumlahnya banyak dan suka melawan. Sementara orang sakit itu jumlahnya sedikit, penurut dan taat karena mau cepat sembuh.
” Untuk kondisi saat ini, terutama adalah harus perkuat rakyat supaya jaga diri, cuci tangan setiap saat, gunakan masker kalau mau keluar rumah , duduk jaga jarak dan tidak boleh berkumpul”.
” Terkait Pandemi Covid 19 dan pencegahannya untuk saat ini rakyat sudah mengerti semua tetapi hal yang harus dilakukan adalah pengawasan ketat yakni ketaatan dan kepatuhan mengingat urus orang sehat itu tidak gampang karena jumlahnya banyak dan suka melawan”.
“Orang sakit diupayakan sembuh supaya tidak menjadi sumber penularan dan orang sehat tetap dijaga supaya tidak sakit dan tetap sehat”.
“Urusan orang kesehatan itu hanya ada dua yakni orang sakit diurus supaya sembuh dan orang sehat tetap dijaga supaya tidak sakit”.
“Sekarang tinggal pengawasan. Pengawasan dilakukan diri sendiri untuk mengawasi dirinya, keluarga, aparat di desa, aparat di Kecamatan termasuk Kabupaten terutama alat negara.
Alat negara tidak untuk menakuti rakyat tetapi supaya rakyat harus patuh termasuk Pejabat Sipil, TNI dan Polri”.
” Terkait pandemi Covid 19 yang kita fokuskan adalah rakyat karena kekuatan kita ada di rakyat. Kita punya rumah sakit tidak ada apa-apanya . Kita hitung faskes tidak berdaya . Tempat tidur yang ada tidak sebanding dengan jumlah penduduk dalam kondisi pandemi seperti sekarang”
” Untuk itu langkah kita Calling keliling desa, wartakan kepada rakyat melalui pers dan buat pos pencegahan covid dan saat ini sudah menyebar di 127 desa di Malaka”.
” Secara kuantitas kita sudah punya pos Covid diseluruh desa sehingga hanya disentuh untuk aspek kualitasnya agar bermanfaat bagi rakyat.
Makanya selama ini kita turun untuk melihat kekuatan yang ada di rakyat supaya ditingkatkan kualitasnya karena pos-pos sudah ada”.
“Ini salah satu metode untuk menguatkan rakyat dengan metode seperti ini”.
“Tren kenaikan dan penurunan kasus bisa jadi indikator untuk melihat langkah dan kebijakan yang kita tempuh itu sudah betul atau belum”.
“Dalam rapat dengan tim Covid bersama TNI-Polri saya sampaikan bahwa pemerintah dalam hal ini mulai dari Presiden, Mentri, Gubernur, Bupati sudah mengeluarkan aturan. Kemudian dibreackdown hingga desa untuk melaksanakannya termasuk anggaran sudah disiapkan. Sekarang tinggal saja desa itu tertib atau tidak. Indikator rakyat tertib dan tidak ada ditangan TNi-Polri”.
“Jadi jangan main-main dengan Pandemi Covid 19. Ukurannya, Sembayang saja dilarang untuk berkumpul di tempat ibadah”.
“Grafiknya saat ini sudah menurun di Indonesia dan diharapkan Mei sudah selesai apalagi penerbangan dan transportasi laut dibatasi untuk memutus mata rantai penyebaran Virus”.
” Kalau di Malaka saat ini masuk zona hijau . Kita terus waspada agar bisa terhindar dari virus itu”.
“Saya ini magister kesehatan lulusan Amerika belajar tentang dunia. Kalau mau supaya rakyat ini tidak boleh miskin (Ananda)