22 Desember 2024

BPBD. Masyarakat Dan Petani Bersabar Hujan Mulai Turun Namun Intensitas Sangat Rendah

0
Spread the love

Malaka.libasmalaka.com-Kekeringan Masih melanda diwilayah Kabupaten Malaka
Awal Desember Hujan mulai turun namun intensitas sangat rendah , sumur dan pompa air di rumah – rumah warga belum ada yang mendapatkan air secukupnya.
Warga Desa Litamali Kecamatan Kobalima kabupaten malaka Titus Seran (56)
Kepada media ini sabtu (14/12/19) mengeluh pada penghujung
tahun 2019 ini pasokan air belum juga berfungsi normal.
Kekeringan membuatnya harus membeli air galon isi ulang untuk memenuhi air minum selama sebulan ini.

“Satu galon itu Rp 7 ribu, 4 galon cuma bisa buat minum duaminggu.Belum yang buat mandi, tuturnya,

Kondisi ini tak hanya dirasakan Oleh Titus Seran, Hampir semua tetangganya mengalami hal yang sama.

Rumah Titus memang kawasan yang kualitas airnya kurang begitu bagus karena daerah itu berdekatan dengan laut   Air di rumahnya biasa hanya digunakan untuk mandi dan cuci piring karena airnya sedikit payau

Titus dan para tetangganya selama ini mengambil air dari sumur bor yang berada di desa setempat itupun tidak mencukupi kebutuhan sehar – hari selain antri debit air sudah berkurang untuk kebutuhan warga didusun itu

Menurut Titus Bantuan tengki dari pemerintah kecamatan sedikit meringankan beban warga setempat namun terkadang pelayanan air dari tengki pemerintah kecamatan Kobalima tidak bisa rutin karana banyaknya permintaan dari desa lain, titus berhap hujan segera turun agar masyarakat tidak kekurangan air dan bisa bercocok tanam di ladangnya yang sudah di pacul oleh traktor pemerintah pungkas Titus.

Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)Kabupaten Malaka Gabriel Seran saat dihubungi melalui telpon sellulernya mengatakan
“Kabupaten malaka Awal Desember hujan dengan intensitas rendah sudah mulai turun. Namun sisa kekeringan dari musim kemarau kemarin belum juga terhapus hujan,

“Pada Agustus lalu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut 92 persen wilayah Indonesia dilanda kemarau.kata Gab Seran,sapaan akrabnya,

Ada beberapa wilayah mengalami hari tanpa hujan ekstrem, lanjut Gab Seran yaitu tidak ada hujan hingga lebih dari 60 hari seperti di seluruh Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Cerita serupaTitus nyatanya terjadi di banyak wilayah yang terjadi di sebagian wilayah indonesia,,

Menurut Gabriel
“Saat ini belum ada serapan air ke dalam tanah karena hujannya masih rendah, pada bulan oktober hingga desember dirinya sudah turun kelokasi -lokasi yang mengalami bencana kekeringan mengajak masyarakat dan para petani yang ada di kabupaten malaka agar bersabar karna bencana kekeringan ini adalah kejadian alam dan tidak bisa kita Prediksi
kata Kepala BPBD.(Ananda)

About Post Author

Tinggalkan Balasan