Konsep Pertanian Di Sukoharjo Bisa Di Terapkan Di Malaka
Sukoharojo.Konsep pertanian terintegrasi Kabupaten Sukoharjo bisa diterapkan di Malaka dengan mengoptimalkan pemanfaatan seluruh potensi yang dimiliki.
Konsep pertanian terintegrasi bisa diterapkan petani pada lahan di wilayah dataran (fehan) dan pegunungan (foho).
Komisi II DPRD malaka yang membidangi pertanian, peternakan dan Perikanan tetap mendorong pemerintah melalui dinas teknis yang ada untuk mewujudkan rencana itu.
Salah satu langkah konkrit yang harus dilakukan yakni menyiapkan SDM petani agar bisa memahami teknik pertanian terintegrasi melalui berbagai pelatihan atau magang sehingga memiliki kemampuan untuk mengimplementasikannya di lapangan.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi 2 DPRD Kabupaten Malaka, Markus Baria Berek kepada media iniJumat( 8/11-2019)
” pada tanggal hari selasa tanggal 5 lalu kita sudah mengunjungi beberapa kelompok tani yang sudah menerapkan sistim pertanian terintegrasi di kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah , apa yang mereka lakukan bisa kita adopt dan diterapkan di Malaka”
“Kuncinya kita harus ada air. Kalau kita bisa memanfaatkan berbagai potensi air yang ada maka kita bisa terapkan pola pertanian terintegrasi sesuai potensi yang kita miliki”
“Setiap musim kemarau petani kita di Malaka selalu mengeluhkan kekurangan air untuk buat sawah padahal kita memiliki sumber air tanah yang melimpah tetapi belum dimanfaatkan . Hal seperti ini yang perlu diadopt untuk diterapkan di Malaka”
” di sukoharjo kita lihat hanya dengan satu sumur bor bisa mengairi sawah dua hektar pada musim kemarau seperti sekarang termasuk bisa kembangkan usaha lain seperti budidaya ikan, ternak ayam, ternak sapi, tanam bawang dan sayuran secara hidroponik ”
“Ini sangat luar biasa karena lahan yang selama ini kering kerontang dan hanya ditanami satu kali dalam musim penghujan dalam setahun bisa ditanami padi sepanjang tahun tanpa kekurangan air irigasi”
” Bila sistim ini yang diterapkan maka kita bisa optimalkan pemanfaatan lahan pertanian sepanjang tahun tanpa putus”
” Salah satu langkah yang harus disiapkan yakni menyiapkan SDM Petani dan penyuluh kita melalui berbagai program pelatihan dan magang agar mereka memiliki pengetahuan yang memadai untuk mengimplementasikan pertanian terintegrasi”
“kita lihat di lapangan ternyata sangat sederhana yang dilalukan tetapi harus dibekali dengan pengetahuan teknis agar petani kita paham dan mengerti saat implementasi di lapangan”
” Kita di Malaka sangat cocok dengan pertanian terintegrasi apalagi kita lagi gencar-gencarnya implementasikan program RPM yang diusung Bupati SBS, tentu akan memberikan hasil yang lebih optimal bagi rakyat. Rakyat kita akan sejahtera dan petani akan kelimpahan makanan sesuai tujuan pencanangan program RPM bagi rakyat Kabupaten Malaka” kata Markus. (ed)