Sosialisasi Waspada Perdagangan Orang Dibuka Di Aula Ramayana Betun
Sosialisasi Waspada Perdagangan Orang Dibuka Di Aula Ramayana Betun
Malaka.libasmalaka.com-Bupati Malaka Melalui ,Asisten III Setda Malaka,Yoseph Parera, membuka kegiatan
sosialisasi waspada perdagangan orang yang berlangsung di aula Hotel Ramayana Betun Malaka Kamis, 12 hingga sabtu 14 September 2019.
Yosep Parera mengatakan “perdagangan orang masih marak terjadi dilakukan oknum-oknum tertentu yang tidak punya hati nurani sedang beroperasi dilapangan, dan sekarang sedang menyiapkan tenaga kerja untuk berangkat keluar negeri seolah-olah tanpa ada hambatan kan ironis.
“Sejatinya,
kita harus menyiapkan lapangan pekerjaan seperti balai latihan kerja sehingga tenaga kerja yang mau dikirim keluar negeri sudah punya skill jangan sampai menjadi budak dinegeri orang karena tidak memiliki sumberdaya dan ketrampilan yang cukup.Kemudian mendapat perlakuan(Treatment)
yang kurang manusiawi oleh majikan atau bos setelah itu pulang keluarga terima kado peti mayat.Ini kan ironis,”Katanya.
Untuk mengatasi masalah yang ada harus merubah pola pikir (Mindset)dan karakter lewat pendidikan dalam keluarga sehingga pelaku tidak mudah mengambil atau mencuri dengan gaya yang biasa diterapkan pada saat merekrut,apalagi tidak melalui prosedur yang baku.
“Saya mengharapkan kepada peserta paling tidak mengetahui bagaimana kita bisa mempengaruhi orang agar tidak memperdagangkan orang untuk senang bekerja diluar negeri melalui proses nonprosedural.
Sebenarnya,prosedur pengiriman tenaga kerja tidak begitu kompleks tapi kenapa tidak melalui prosedur yang resmi seperti di Depnaker.Apa yang sulit,dokumen lengkap,pemerintah siap melakukan proses dan mekanisme yang ada sehingga sampai diluar negeri jika terjadi sesuatu atau masalah pemerintah bisa mengontrol dan mudah dijangkau.
“Ironisnya,Malaka ini termasuk paling banyak penyumbamg pengiriman tenaga kerja ilegal yang dikirim keluar negeri selain beberapa kabupaten yang ada di NTT hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti sumber daya manusia yang minim sehingga orang mudah rekrut apalagi diiming-imingkan dengan gaji yang besar kerja ditempat yang bagus lengkap sudah.
Sejatinya kamu tidak tahu sampai disana orang akan tempatkan di hutan dengan perlakuan yang kurang baik.Syukur dapat majikan yang baik jika tidak maka konsekuensinya kalian akan terima sendiri.
Sebenarnya tidak susah kalau mau berangkat melalui prosedur yang resmi oleh pemerintah melalui dinas terkait,”Katanya.
Iapun mengharapkan agar isu tindak pidana perdagangan orang harus terus digaungkan mulai dari tingkat paud sampai perguruan tinggi.
“Saya berharap kepada peserta yang hadir bisa memberikan pemahaman dan menginformasikan kepada masyarakat terutama keluarga dekat agar selalu waspada terhadap perdagangan orang sehingga bisa terhindar dari godaan atau buaian yang ada,”Katanya.
Iapun meminta,dukungan yang kuat,kerjasama yang solid dari semua stakeholder serta elemen masyarakat terutama aparat kepolisian untuk melakukan pencegahan secara dini sehingga bisa mereduksi kasus yang ada.
“Memang banyak kasus dimana orang berangkat keluar negeri pulangnya dalam keadaan meninggal karena sakit.Keluarga belum tahu siapa yang mengurus karena dia dikirim secara secara ilegal tidak melalui prosedur.Bahkan mereka pergi melalui lembaga yang tidak resmi dan tidak terdaftar sehingga terjadi kasus ada yang meninggal mereka tidak bertanggung jawab.Ini yang perlu dihindari dan dicegah dari sekarang,”Katanya(red/ananda)