Malaka adalah wilayah Pertanian Yang Unik Di NTT. Selengkapnya….
Malaka. NTT. libasmalaka.com-Malaka adalah wilayah pertanian yang unik di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kabupaten Malaka Memang Unik karena musim hujannya cenderung dua kali setahun sehingga berkonsekuensi musim tanam di lahan kering menjadi dua kali, bahkan di desa-desa tertentu di Wewiku dan Malaka Barat bisa tiga kali, yang masyarakat setempat menyebut Ahuklean.

“Potensi lain, adalah sifat tanah yang subur, luas dan kompak. Oleh karena itu, jangan heran sebagian besar komoditas pertanian bisa diproduksi di Malaka.
Hal ini disampaikan Tim Pakar RPM Dr. Tony Basuki dan Dr. Ben deRosari di selah-selah pertemuan dengan kelompok tani Berdikari, Karya Maju dan Tuakesi desa Kamanasa, Malaka Tengah.
Sekali lagi unik, karena sifat wilayah ini tidak kita ketemu di daerah lain di NTT . Karena itu ini menjadi kesempatan baik bagi petani dalam mengembangkan ekonomi petani, kata Basuki yang juga adalah Peneliti Senior pada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT. Menjadi unik lagi karena wilayah satu-satunya di NTT yang bupatinya punya program khusus yaitu Program RPM.

Hal ini juga disampaikan oleh Tim Pakar RPM kepada rapat teknis kelompok tani dalam merencanakan Pengembangan sayur mendukung suplai dalam kebutuhan sayur pada hajatan El Tari Memorial Cup (ETMC) yang akan dilaksanakan Juli sampai Agustus mendatang.
Untuk diketahui bahwa program RPM yang merupakan gagasan Bupati Malaka, dr. Stefanus Bria Seran, MPH., yang telah memasuki tahun ke empat, akan segera mendorong lagi pengembangan produksi sayur di Malaka.
Produksi sayur ini awalnya ditargetkan akan mendukung konsumsi tamu dalam hajatan bergengsi ETMC Juli mendatang, kata Ketua Tim Pakar RPM, Dr. Herry Kotta.
Untuk itu maka, sejak kemarin (rabu 8/5), tim pakar sedang mempersiapkan petani untuk memproduksi 15 jenis aneka sayur, dengan cara memproduksi sesuai umur dan sifat tanaman. Pengaturan ini dimaksudkan agar semua yang ditanam, panennya jatuh pada event yang dimaksud.
Pengembangan 15 jenis sayuran ini meliputi desa Kamanasa, Harekakae, Rainawe dan Lakekun Barat dengan total 12 kelompok tani atau 300 petani.
Jenis sayuran yang terprogram itu adalah, kangkung, buncis, terung, kacang panjang, sawi, bayam, pachoi (sawi), cabe rawit, paria, tomat, ketimun, semangka dan jagung manis.
“Ironis jika, tamu terhormat kita nanti diberi makan dari produksi daerah lain”. “Padahal Malaka adalah unik dan dikenal sebagai “Surganya Pertanian” kata Kotta, menutup wawancara ini (ananda-boniradar)