Bupati Malaka Berpesan kepada Diaspora Malaka Saat Berkunjung ke Ladang Garam PT IDK …. Silahkan Baca Disini !!!!

Malaka.NTT..libasmalaka. com – Inilah pesan Bupati Malaka, Stefanus Bria Seran saat jalan santai melihat potensi dan kunjungan di Tambak Garam di desa Rabasa, desa Weseben-Weoe, Rabu (3/4-2019)
Pertama, bagi anak Malaka yang lagi studi supaya tetap konsentrasi belajar agar segera selesai. Karena besok bisa saja mereka mendapatkan pekerjaan pada tempat yang lagi ditata disini.
Kedua, kepada mereka yang ribut-ribut diluar . Mereka pergi keluar daerah karena mereka pergi mencari pekerjaan lantaran di Malaka tidak ada pekerjaan itu .
Jadi jangan menghalangi karena mereka tidak tahu apa yang sesunguhnya ada disini. Jadi mereka yang diluar dan pergi merantau itu alasan utamanya karena tidak ada lapangan pekerjaan di Malaka.
Jadi kalau pemerintah membuka lapangan pekerjaan supaya nasib generasi-generasi Malaka jangan seperti mereka pergi merantau untuk mencari pekerjaan disana. Itu tidak boleh.
Ketiga, kalau dia itu pintar, kaya ilmu pengetahuan, kaya materi bawa datang ke Malaka supaya bersama pemerintah urus dan bekerja supaya rakyat Malaka hidup lebih baik.
“Kalau dia kaya ilmu pengetahuan silahkan datang kesini sumbangkan ilmu pengetahuan itu untuk kemajuan daerah Malaka”
“Kalau dia itu kaya material silahkan datang investasi di Malaka. Pasti kita akan dukung agar bisa buka lapangan pekerjaan . Dia bisa dapat keuntungan di daerah ini dan bisa hidup tenang lantaran dekat dengan lingkungan keluarganya. Jangan pergi cari pekerjaaan diluar dan pukul dada bahwa dia orang hebat”.
Keempat, kepada mereka yang tidak tahu daerah Malaka, tidak punya hubungan emosional dengan Malaka, jangan sok jadi pahlawan mencintai daerah ini karena kami lebih mencintai daerah kami lebih dari dia. Karena kami hidup di daerah ini, kami tumbuh dan besar di daerah ini, kami tinggal, besar dan bekerja di daerah ini sehingga kadar kecintaan kami kepada daerah ini sangat besar melebihi mereka. Jangan hanya menumpang moment ini untuk mencari sensasi.
“Tadi saya sudah tunjukkan kepada saudara-saudara itu hamparan belukar yang luas dan saya tanya kepada pemimpin perangkat daerah apakah hamparan luas yang tidak digarap seperti ini ada efek ekonomi untuk rakyat?
Semua jawab tidak ada efek ekonomi.
Dan kalau tidak ada, apakah pemerintah tahu hamparan seperti ini lalu pemerintah diamkan apakah benar ? Lalu dijawab tidak benar.
“Kalau pemerintah yang garap dayanya tidak cukup sehingga caranya harus undang investor supaya lihat apa yang dikerjakan”
“Sebagai ilustrasi, tambak garam yang diperintahkan 5000 ha bila per hektar menyerap tenaga kerja sebanyak 6-8 orang maka kita sudah serap tenaga kerja kurang lebih 30 ribu tenaga kerja dengan gaji rata-rata per bulan Rp 2 Juta maka uang yang beredar di Malaka per bulan kurang lebih Rp 60 Millyard. Itu belum termasuk tenaga bongkar muat, tenaga administrasi di lokasi pabrik garam dan bisa mendongkrak sektor riil di daerah-daerah yang berada disekitar ladang garam”
“Kita hadirkan investor dengan menganut prinsip investasi bersama yakni usaha bersama , kerja bersama, jaga bersama sehingga usaha yang dimiliki menjadi milik bersama yang berlangsung turun temurun”.
“Pemerintah dan rakyat modalnya tanah. Investor datang membawa teknologi dan modal(Edi)