Kenapa Penumpang Bus Pahala Kencana meninggal dalam perjalanan
Mengwi.libasmalaka. com- Kholik ,Meninggal Karna Sakit Dalam Bus Pahala Kencana dalam Perjalan dari Terminal Mengwi menuju Pemalang
Korban Kholik, laki-laki, agama Islam, Wiraswasta, Tempat Tanggal lahir Pemalang 02 September 1991, Jl Dieng RT 03 RW 011 Kel Mulyoharjo, Kecamatan Kabupaten Pemalang Jawa Tengah.
Dari keterangan Saksi Moh Khamam asal tegal yang duduk di sebelah korban rabu (20/2/19)
Sekira pukul 15.00 wita, korban bersama beberapa penumpang bus lainya naik bus dari terminal Mengwi menuju Pemalang .
dalam perjalanan dari terminal Mengwi sampai Hutan Cekik korban Batuk Batuk. Selanjutnya menurut keterangan saksi 2 sesampai areal cekik korban seperti orang tertidur dan mengeluarkan suara ngorok. Hal ini di benarkan oleh RohmatTonjong Karang RT 04/RW 03 Kel Karang Agung Kec Singajaya, Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat yang melihat kejadian itu.
Kedua saksi mengira korban tertidur
Sesampainya di areal pelabuhan saksi Moh Khamam
curiga dengan kondisi dari korban mengingat dilihat oleh Moh Khamam, korban sudah tidak bergerak lagi dan mulut mengeluarkan cairan seperti air ludah,, serta saksi beserta penumpang lainya mencium bau tidak sedap ( seperti bau kotoran manusia) .
Selanjutnya Moh Khamam
melaporkan kepada kru bus baik sopir maupun kernetnya dan selanjutnya petugas Jaga mengarahkan bus ke puskesmas Gilimanuk , untuk penanganan lebih lanjut.
Memurut keterangan dokter yang menangani dr. Andre Christian Cundawani, setelah dilakukan tindakan RJP ( Resusitasi /kejut Jantung dan Paru), korban sudah tidak ada denyut nadi, tidak ada bernapas dan dinyatakan telah MD (Meninggal dunia) pada pukul 18.30 wita di dalam bus.
Menurut keterangan dokter Andre Christian Cundawani diduga korban meninggal karena sakit, mengingat di dalam tas korban di temukan obat sejenis obat Magh, dan obat Paracetamol serta Hufadon .Selanjutnya korban dititipkan ke RSU Negara sambil menunggu keluarga korban .
Dalam pemeriksaan luar pada korban tidak ditemukan adanya luka-luka dan tidak adanya tanda-tanda bekas kekerasan.(Selamet.H.Gilimanuk)